Menara masjid yang hanya berjumlah satu juga melambangkan tanda keesaan Allah.
Setelah rancangan Friedrich Silaban ditetapkan sebagai pemenang, proses rencana pembangunan Masjid Istiqlal terus berjalan.
Pada 1961, pembangunan masjid itu dimulai ditandai dengan pemancangan tiang pertama oleh Presiden Soekarno.
"Tanggal 24 Agustus 1961 dimulai pemancangan tiang pertama Masjid Istiqlal," ucap Nur Khayin.
Meski demikian, pembangunan Masjid Istiqlal berjalan lambat. Hingga penghujung masa pemerintahan Soekarno pada 1967, bangunan masjid masih merupakan pilar-pilar beton yang tegak berdiri tanpa atap.
Penyebab lamanya pembangunan masjid dikarenakan beragam gejolak politik dan ekonomi pada 1960-an.
Krisis ekonomi yang terjadi pada masa itu membuat pemerintah kesulitan mengucurkan dana untuk pembangunan masjid.
Baca juga: Masjid Istiqlal, Ekspresi Rasa Syukur Kemerdekaan hingga Toleransi
Berbagai konflik politik hingga meledaknya peristiwa Gerakan 30 September Partai Keadilan Indonesia (G30-SPKI) semakin membuat nasib pembangunan Masjid Istiqlal tidak jelas.
Namun, Presiden Soeharto melanjutkan pembangunan Masjid Istiqlal.
Menteri Agama KH M Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid. KH Idham Chalid ditunjuk sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.
Presiden Soeharto ikut turun tangan selaku Ketua Penyantun Masjid Istiqlal dengan menyediakan anggaran pembangunan sejak Pelita I hingga Pelita II.
Masjid Istiqlal akhirnya rampung dibangun dan diresmikan Presiden Soeharto pada 1978.
Artinya pembangunan masjid membutuhkan 17 tahun jika dihitung dari waktu pemancangan tiang pertama oleh Soekarno.
Sejak diresmikan Soeharto, Masjid Istiqlal terus digunakan oleh umat Islam untuk beribadah.
Sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal juga kerap dikunjungi oleh para wisatawan mulai dari lokal dan mancanegara, baik yang beragama Muslim maupun non Muslim.
Masjid ini juga sekaligus menjadi simbol toleransi dan keharmonisan antarumat beragama karena letaknya yang persis berada di seberang Gereja Katedral.
Setelah 40 tahun lebih berdiri menjadi rumah ibadah bagi umat Islam, Masjid Istiqlal untuk pertama kalinya direnovasi secara besar-besaran.
Tak tanggung-tanggung, pemerintah menganggarkan Rp 511 miliar untuk renovasi ini. Seluruhnya diambil dari APBN.