Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeroyokan Anggota TNI dan Polri di Kebayoran Baru, KSAD: Prajurit Kita Ngapain di Situ?

Kompas.com - 20/04/2021, 18:42 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa menanggapi kasus pengeroyokan yang menimpa anggota TNI dan Polri di Jalan Faletehan, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ia menegaskan, pihak TNI terus mendalami keberadaan prajurit Komando Pasukan Khusus di lokasi pengeroyokan tersebut.

“Tetapi secara internal kita terus mendalami, karena mereka (anggota Kopassus) berada di situ (Jalan Faletehan) ngapain?” ujar Andika dalam keterangan suara yang diterima Kompas.com, Selasa (20/4/2021) sore.

Andika menyebutkan, TNI saat ini terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait penanganan kasus pengeroyokan ini.

Baca juga: Anggota TNI dan Polri Dikeroyok di Kebayoran Baru, Keterlibatan Oknum Diusut

Ia menyebutkan, pihaknya tak akan menutup-nutupi kasus pengeroyokan yang menimpa anggota TNI dan Polri.

“Kita harus objektif, apa yang menjadi peran tindak pidana orang lain harus diproses. Kita tetap kawal terus bagaimana penananganannya,” ujar Andika.

“Tapi di sisi lain juga kita harus jujur prajurit kita ngapain di situ? Kok berada di situ, ngapain? dan itu yang sedang kita dalami,” tambah Andika.

Sisa-sisa bercak darah bekas pengeroyokan di depan sebuah kafe di Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan masih terlihat pada Senin (19/4/2021) siang.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Sisa-sisa bercak darah bekas pengeroyokan di depan sebuah kafe di Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan masih terlihat pada Senin (19/4/2021) siang.

Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus itu. Polisi menyebut, penyelidikan kasus tersebut dilakukan oleh kesatuan masing-masing, baik Polri maupun TNI.

"Bahkan oknum semua yang terlibat di sini ini akan dilakukan pendalaman oleh masing-masing kesatuannya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (19/4/2021).

Baca juga: Fakta Sementara Pengeroyokan Anggota TNI dan Polisi di Kebayoran Baru: Satu Tewas, Pelaku Masih Buron

Namun, Yusri belum menjelaskan secara merinci terkait kronologi kejadian tersebut. Dia menyebut masih menuggu hasil dari pemeriksaan saksi oleh penyidik.

"Nanti kita tunggu (hasil pemeriksaan). Tapi yang penting diketahui di sini bahwa solidaritas antara TNI dan Polri itu masih solid," kata Yusri.

Sebelumnya, video pengeroyokan anggota TNI Polri pada Minggu (18/4/2021) pagi, viral di media sosial.

Korban merupakan anggota TNI dan Polri. Peristiwa ini dibenarkan Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana.

Adapun korban berjumlah dua orang, yakni Sersan Dua berinisial DB dari TNI dan Bhayangkara Satu berinisial YSB dari Polri.

Serdan Dua DB mengalami luka, sedangkan Bhayangkara Satu YSB tewas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com