Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Bogor Rela Menginap di GOR Pajajaran Demi Hindari Antrean BLT UMKM

Kompas.com - 20/04/2021, 19:26 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Antrean pembagian bantuan langsung tunai (BLT) UMKM sebesar Rp 1,2 juta di GOR Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, membludak, Selasa (20/4/2021) pagi.

Penyebabnya, warga penerima bantuan yang berasal dari Kota dan Kabupaten Bogor dijadikan satu tempat sehingga antrean tak terbendung.

Dari informasi, ada sekitar 1.000 warga yang datang untuk mengantre bantuan tersebut. Akibatnya, lapangan bola di kompleks GOR Pajajaran dibanjiri warga. Berdesakan tanpa mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Antrean Warga Membeludak, Satpol PP Bubarkan Pembagian BLT UMKM di Kota Bogor

Bahkan agar tidak kehilangan antrean karena kuota pembagian per harinya dibatasi, banyak warga yang rela datang sejak semalam.

Sumardi (36), warga Cijeruk, Kabupaten Bogor mengaku terpaksa menginap sejak Senin (19/4/2021) malam di sekitar GOR Pajajaran agar bisa kebagian kuota pencairan bantuan di esok paginya.

Sumardi memutuskan untuk datang di malam hari karena mendapat informasi pembagian BLT dibatasi hanya 400 orang saja per harinya.

Pagi tadi, kata Sumardi, ternyata orang-orang juga sudah mulai  mengantre. Bahkan antrean sudah dimulai sebelum pukul 07.00 WIB.

"Benar saja, sebelum jam 7 pagi ribuan orang sudah mengantre. Untung saya dikasih tahu tetangga untuk datang lebih awal karena pembagiannya dibatasi," kata Sumardi.

Baca juga: Vaksinasi Lansia di Kota Bogor Masih Rendah, Salah Satu Faktor Banyak yang Menolak

Sumardi mengaku tidak mendapat informasi yang jelas soal pencairan bantuan itu. Setelah didata oleh RW setempat, sambung Sumardi, dirinya hanya diberi tahu untuk mengambil secara langsung tapi tidak ada pemberitahuan soal jamnya.

"Uangnya dapat tunai," sebut Sumardi.

Warga lainnya, Ningsih (33) mengatakan, lokasi penyaluran BLT yang menggunakan lapangan atau tempat terbuka dirasa tidak nyaman.

Setiap penerima, kata Ningsih, selain harus mengantre juga harus berpanas-panasan di lapangan yang becek.

"Udah lama antre, kaki sampe celana kotor karena lapangan becek. Harusnya dibuat di ruangan biar hujan enggak kehujanan, panas enggak kepanasan," tutur dia.

Baca juga: Polisi Berencana Dirikan 2 Posko Cek Poin di Kota Tangerang Selama Larangan Mudik Lebaran

Sebelumnya, Satpol PP Kota Bogor membubarkan antrean pembagian BLT UMKM di GOR Pajajaran karena menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor Agustian Syah mengatakan, membludaknya antrean warga karena kesalahan dari pihak perbankan Bank BRI, selaku penyalur bantuan, yang menggabungkan antara daftar penerima dari wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.

Seharusnya, kata Agus, kondisi tersebut tidak akan terjadi apabila pihak bank tidak menyatukan warga penerima bantuan dari wilayah Kabupaten Bogor.

"Kita minta untuk warga Kabupaten Bogor tempatnya jangan di sini, ini kan wilayah Kota Bogor. Mau nggak mau, supaya antrean bisa dipecah, tidak membludak seperti ini," kata Agus, saat dikonfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com