TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial AN (29) dianiaya suaminya karena tidak mau memompa air susu ibu (ASI).
AN menolak memompa ASI-nya karena kesakitan tiap kali memompa ASI.
Buntut dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu, AN tak dapat menemui buah hatinya hingga hari ini, Selasa (20/4/2021).
AN menuturkan awal mula peristiwa KDRT itu terjadi.
Suami AN yang berinisial CC (33) memaksa dia untuk memompa ASI-nya di apartemen mereka di daerah Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (17/4/2021), sekitar pukul 10.30 WIB.
Baca juga: Seorang Ibu Diusir Suami dan Dilarang Bertemu Anaknya, Sudah Lapor Polisi hingga Surati Jokowi
Sebelum dia memompa ASI, AN meminta dibelikan kacang almond untuk memperlancar dan memperbanyak ASI-nya.
"Saya mikir kalau beli susu mahal, tapi suami malah marah," ungkap AN melalui pesan singkat, Selasa.
"Dia (CC) malah marah dan bilang kalau makanan asupan itu tidak terlalu penting," sambung dia.
Kata AN, CC menganggap bahwa yang terpenting adalah ASI harus dipompa setiap hari.
Sementara itu, AN beranggapan, bila ia tidak mengonsumsi asupan tertentu untuk memperlancar ASI, maka ASI yang keluar akan sedikit dan hal tersebut justru melukai payudaranya.
Saat itu, AN tengah menggendong anaknya yang masih berusia satu bulan.
CC lantas merebut sang buah hati dan menggendongnya.
Baca juga: Seorang Ibu Tinggalkan Bayi Dua Bulan di Warung Karawaci, Selipkan Pesan Tolong Titip Anak Saya
Tak hanya itu, menurut AN, CC mendorong tubuh, menjambak rambut, hingga mencekik lehernya.
"Dijedotin kepala saya ke kepala dia, nabokin muka sebelah kiri saya hingga kuping saya berdengung dan keluar darah dari hidung saya," tutur AN.
Setelah dianiaya, AN melarikan diri dari apartemennya dan melaporkan kekerasan tersebut ke pihak kepolisian pada hari yang sama.