DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok, Jawa Barat, sudah 13 pekan bertahan di zona oranye (risiko sedang) penularan Covid-19. Pekan ini, skor Kota Depok sedikit merosot dari 2,11 menjadi 2.
"Mudah-mudahan kami bisa meningkatkan skor karena memang ini sangat tergantung ikhtiar semua pihak: pemerintah maupun warga dalam rangka melakukan protokol kesehatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Selasa (20/4/2021) malam.
Dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19 RI, penentuan zonasi wilayah dihitung berdasarkan 14 indikator kesehatan masyarakat, termasuk skor surveilans dan pelayanan kesehatan, bukan hanya berdasarkan jumlah kasus Covid-19.
Baca juga: Nama Wali Kota Depok Disinggung dalam Dugaan Korupsi di Dinas Damkar
Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Depok selama 1-2 pekan terakhir sedang dalam tahap stagnasi, dengan jumlah 1.500-1.700 pasien per hari masih diisolasi.
Meskipun demikian, jumlah itu sudah jauh merosot ketimbang pada puncak pandemi di akhir Januari 2021 yang sempat melampaui 5.000 pasien dalam sehari.
"Kasus (baru Covid-19) harian di kisaran antara 100-200 per hari saat ini. Dibanding 2 minggu sebelumnya, relatif lebih rendah, saat itu (kasus harian) 200-300," kata Dadang.
Ia mengimbau agar pelaksanaan protokol kesehatan tetap dilakukan secara ketat. Terlebih, menurutnya, selama Ramadhan aktivitas warga secara sosial dan ekonomi cukup tinggi.
"Kalau kita longgar maka dikhawatirkan ada peningkatan kasus kembali. Jadi ini yang harus kita sama-sama pahami, terutama di dalam kegiatan sosial keagamaan," kata Dadang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.