Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Masjid Jami Tangkuban Perahu di Setiabudi

Kompas.com - 21/04/2021, 07:07 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Masjid Jami Tangkubanperahu kini berdiri di tanah seluas sekitar 1.900 meter persegi. Masjid itu bisa menampung sekitar 1.600 jemaah.

Bahtiar mengatakan, kegiatan di Masjid Jami Tangkubanperahu banyak diisi dengan pengajian dan kajian Islam. 

"Keistimewaan masjid ini ialah banyaknya ulama-ulama Betawi yang lahir di sini. Maka dari itu, masjid ini dianggap istimewa bagi masyarakat di daerah ini," ujar Sekretaris Masjid Tangkuban Perahu, HM Sadar Ali, saat peresmian renovasi Masjid Jami Tangkubanperahu pada 5 Oktober 2012.

Penamaan masjid mengikuti penamaan jalan di Kelurahan Guntur. Bahtiar mengatakan, daerah di Kelurahan Guntur dinamakan dengan nama-nama gunung. 

Direnovasi empat kali

Bangunan Masjid Jami Tangkubanperahu sudah direnovasi empat kali. Bangunan masjid, kata Bahtiar, mengacu ke bangunan Masjid Salman ITB Bandung dan Masjid Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara.

“Pola-pola ini mengacu ke arsitektur Masjid Salman Bandung dan masjid Jakarta Islamic Center di Jakarta Utara. Karena yang waktu itu membangun Fauzi Bowo selaku gubernur saat itu ingin memberikan kesan kebersamaan,” tambah Bahtiar.

Tahun 2012, Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Fauzi Bowo, merenovasi Masjid Jami Tangkubanperahu dengan alasan, bangunan masjid sudah terlihat tua.

“Rasanya udah enggak relevan lagi kondisi masjid seperti ini berada di tengah kota, harus ada renovasi. Ini alasan kenapa saya mencetuskan untuk merombak masjid ini," kata Fauzi Bowo saat peresmian renovasi Masjid Jami Tangkubanperahu.

Fauzi ikut urunan membiayai renovasi masjid yang memakan dana Rp 14 miliar. 

"Saya titipkan masjid ini kepada pengurus agar dirawat dan diisi dengan kegiatan yang baik," ucap Fauzi ketika itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com