Karung-karung di truk tersebut ternyata tidak hanya berisi biji jagung, tetapi juga ratusan kilogram sabu. Penggerebekan dilakukan BNN.
Sejumlah fakta kemudian terungkap dari penggerebekan yang dipimpin Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari tersebut.
Arman Depari mengatakan, dalam truk yang digrebek itu ditemukan lebih dari 200 kilogram sabu yang ditutupi karung-karung berisi jagung.
"Barang bukti sabu atau amfetamin yang kami temukan kurang lebih 200 kilogram," kata dia.
Arman mengatakan, penyelundup ratusan kilogram sabu itu digerebek saat akan menyimpan barang haram itu di sebuah gudang beras di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.
Baca juga: BNN Gerebek Truk Berisi Ratusan Kilogram Sabu di Kota Tangerang
Penyimpanan di gudang beras itu dilakukan untuk mengelabui penegak hukum agar ketika didistribusikan tidak dicurigai sebagai narkoba.
"Disimpan di tempat ini seolah-olah ini adalah gudang beras, dan dari sini rencananya akan disebarkan atau didistribusikan ke masing-masing pemesan," kata Arman.
Ia menambahkan, di dalam gudang itu memang terdapat beras yang diduga sebagai kamuflase agar masyarakat tidak curiga dengan aktivitas bongkar muat di sana.
"Ada beras untuk dijualbelikan dan itu hanya sebagai kamuflase untuk mengelabui warga," tutur dia.
Gudang beras itu juga dimanfaatkan untuk menyimpan komoditas seperti jagung.
Menurut Arman, modus tersebut dilakukan di tengah pandemi Covid-19 sehingga bisa lolos dari banyak penjagaan petugas penegak hukum.
"Mereka memanfaatkan ini (situasi pandemi) dengan perkiraan jika kendaraan membawa sembako itu akan tidak terlalu ketat diawasi petugas," kata Arman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.