Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2021, 22:25 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang perempuan ditemukan tewas gantung diri di dalam sebuah rumah di kawasan Perumahan Serpong Garden I, Cisauk, Tangerang Selatan.

Perempuan berinisial AF (33) yang diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) itu ditemukan tak bernyawa oleh majikannya pada Sabtu (17/4/2021).

"Jadi diketahui kejadiannya itu Sabtu (17/4/2021) jam 06.00 WIB. TKP Serpong Garden Blok A1 Nomor 10," ujar Kapolsek Cisauk AKP Fahad Hafidhulhaq kepada Kompas.com, Rabu (21/4/2021) malam.

Baca juga: Jambret Ponsel Pejalan Kaki di Tambora, Seorang Pemuda Ditangkap Polisi, Rekannya Kabur

Fahad menjelaskan, AF diduga tewas sekitar empat hari sebelum ditemukan.

Saat itu, keluarga majikannya masih berada di luar kota dan meninggalkan AF sendirian di rumah.

Pada 13 April 2021, majikan AF berupaya menghubunginya melalui sambungan telepon.

Namun, telepon tersebut tak kunjung dijawab sampai beberapa hari setelahnya.

"Majikannya itu lagi di luar kota. Dari 13 April lost contact, enggak bisa diajak komunikasi. Karena curiga, keluarga majikannya itu akhirnya pulang ke rumah," ungkap Fahad.

Baca juga: Bacok Lawan hingga Tewas, Dua Pelaku Perang Sarung di Kelapa Dua Tangerang Ditangkap

Ketika majikannya sampai di rumah, kata Fahad, kondisi rumah terkunci dari dalam. Pintu rumah tersebut pun akhirnya dibuka secara paksa dari luar.

Saat pintu tersebut terbuka, rombongan pun dikejutkan dengan kondisi AF yang sudah tak bernyawa di atas tangga.

Mereka langsung melapor ke pengurus lingkungan setempat dan Polsek Cisauk.

"Ketika (pintu) berhasil dibuka, dia ditemukan gantung diri pakai tali di atas tangga. Di lokasi enggak ditemukan barang-barang mencurigakan," kata Fahad.

Fahad mengatakan, pada jasad korban juga tidak didapati adanya luka, selain luka di bagian leher akibat jeratan tali.

Baca juga: Terdakwa Penyelundup 200 Kilogram Sabu di Kota Tangerang Dituntut Hukuman Mati

AF diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran memiliki masalah keluarga dengan suaminya yang bekerja di Pontianak, Kalimantan Barat.

"Motifnya belum dipastikan, tapi diduga ada masalah keluarga. Miss komunikasi dengan suaminya. Suaminya sudah dimintai keterangan lewat telepon karena kerja di Pontianak," ungkap Fahad.

Kini, jenazah AF sudah dibawa dari RSUD Kabupaten Tangerang ke kampung halamannya di kawasan Cilacap, Jawa Tengah, untuk dimakamkan oleh pihak keluarga.

"Hanya luka di leher saja jeratan tali. Langsung dibawa ke RSUD, akhirnya keluarga bawa ke kampung halaman di Cilacap," pungkas Fahad.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Alarm Bahaya buat Orangtua, Muncikari Intai Anak-Anak ke dalam Prostitusi 'Online' lewat Media Sosial

Alarm Bahaya buat Orangtua, Muncikari Intai Anak-Anak ke dalam Prostitusi "Online" lewat Media Sosial

Megapolitan
Waspada, Pencurian Motor di Bangka Jaksel Tak Lagi Malam Hari, tapi Waktu Subuh

Waspada, Pencurian Motor di Bangka Jaksel Tak Lagi Malam Hari, tapi Waktu Subuh

Megapolitan
Pakai Gayung dan Selang, Warga Coba Padamkan Kebakaran Rumah Kosong di Ragunan

Pakai Gayung dan Selang, Warga Coba Padamkan Kebakaran Rumah Kosong di Ragunan

Megapolitan
Rumah Kosong di Ragunan Terbakar, Api Sambar 3 Bangunan Lainnya

Rumah Kosong di Ragunan Terbakar, Api Sambar 3 Bangunan Lainnya

Megapolitan
Kaesang Jadi Kader PSI, PDI-P Depok: Berpartai dan Berpolitik kan Pilihan

Kaesang Jadi Kader PSI, PDI-P Depok: Berpartai dan Berpolitik kan Pilihan

Megapolitan
Wilayahnya Marak Curanmor, Ketua RW: Bukan Dicuri Tengah Malam, tapi Subuh

Wilayahnya Marak Curanmor, Ketua RW: Bukan Dicuri Tengah Malam, tapi Subuh

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kondisi Pasar Lama Tangerang Setelah Terbakar Hebat | PSI Sebut Ada Kejutan Lebih Besar Usai Kaesang Jadi Kader

[POPULER JABODETABEK] Kondisi Pasar Lama Tangerang Setelah Terbakar Hebat | PSI Sebut Ada Kejutan Lebih Besar Usai Kaesang Jadi Kader

Megapolitan
4 Motor Hilang Dalam 3 Bulan di Mampang, Dicuri karena Tak Pakai Kunci Ganda

4 Motor Hilang Dalam 3 Bulan di Mampang, Dicuri karena Tak Pakai Kunci Ganda

Megapolitan
Tetangga Sempat Cium Bau Bensin Sebelum Kebakaran Rumah di Pulogadung

Tetangga Sempat Cium Bau Bensin Sebelum Kebakaran Rumah di Pulogadung

Megapolitan
Momen Mencekam Saat Pasar Lama Tangerang Terbakar Hebat, Si Jago Merah Muncul Saat Sedang Ramai Pengunjung

Momen Mencekam Saat Pasar Lama Tangerang Terbakar Hebat, Si Jago Merah Muncul Saat Sedang Ramai Pengunjung

Megapolitan
Usai Kaesang Jadi Kader, DPD PSI Depok Sebut Ada Kejutan Lebih Besar Lagi

Usai Kaesang Jadi Kader, DPD PSI Depok Sebut Ada Kejutan Lebih Besar Lagi

Megapolitan
Siasat Muncikari Jerat Anak di Bawah Umur ke dalam Prostitusi 'Online', Berawal dari Masuk ke Jaringan Pergaulan

Siasat Muncikari Jerat Anak di Bawah Umur ke dalam Prostitusi "Online", Berawal dari Masuk ke Jaringan Pergaulan

Megapolitan
Kaesang Merapat, DPD PSI Berharap Wacana 'Nyalon' Wali Kota Depok Jadi Kenyataan

Kaesang Merapat, DPD PSI Berharap Wacana "Nyalon" Wali Kota Depok Jadi Kenyataan

Megapolitan
Hendak Tawuran, Tiga Remaja Bersenjata Tajam Diciduk Polisi di Pasar Minggu

Hendak Tawuran, Tiga Remaja Bersenjata Tajam Diciduk Polisi di Pasar Minggu

Megapolitan
Kebakaran di Kawasan Kuliner Pasar Lama Tangerang Bukan di Area yang Ramai PKL

Kebakaran di Kawasan Kuliner Pasar Lama Tangerang Bukan di Area yang Ramai PKL

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com