"Di dalam penjelasan menurut sejarah, bahwa satu di antaranya diberikan oleh Sunan Kalijaga," imbuh dia.
Hingga 2018, kata dia, tidak ada yang mengetahui pilar mana yang merupakan pemberian Sunan Kalijaga.
Baca juga: Menengok Masjid Raya KH Hasyim Ashari yang Bernuansa Betawi
Barulah pada 2018, sejumlah ulama berkumpul di masjid tersebut.
Mereka memperbincangkan perihal pilar yang diberikan Sunan Kalijaga.
Kata Sjairodji, ada salah satu ulama yang mengetuk pilar itu satu per satu menggunakan tangannya.
Ulama tersebut lantas mendengar suara yang berbeda dari salah satu pilar ketika diketuk.
Ulama itu meyakini, pilar yang mengeluarkan suara berbeda adalah pemberian Sunan Kalijaga.
"Ini, pilar yang ada di kiri belakang yang adalah pemberian Sunan Kalijaga," ucap Sjairodji.
Baca juga: Menelusuri Masjid Jami Tangkuban Perahu di Setiabudi
Sjairodji menambahkan, empat pilar itu sebenarnya tak memiliki arti khusus. Jumlah pilar yang ada pun juga tidak merepresentasikan apa pun.
Namun, ada yang menafsirkan empat pilar tersebut merepresentasikan sahabat Rasulullah SAW.
"Contoh, ini cuma contoh, ada orang mengatakan Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Ada yang mengartikan ke situ. Silakan menafsirkan ke situ, tapi pilar ini tidak punya makna," kata Sjairodji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.