Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Kemenangan Anies soal Covid-19 dan Alarm Mayat Bergelimpangan di India

Kompas.com - 22/04/2021, 10:40 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa kasus Covid-19 di Ibu Kota berhasil dikendalikan.

Ia bahkan mengatakan bahwa "kemenangan melawan pandemi ini sudah di depan mata," sebagaimana tertulis dalam keterangan persnya, Selasa (20/4/2021).

Situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang penanganan Covid-19, corona.jakarta.go.id, memperlihatkan penurunan kasus sejak awal Februari 2021.

Kasus positif harian bergerak turun dari angka 4.213 kasus per hari di tanggal 7 Februari menjadi 602 kasus di tanggal 21 April kemarin.

Meski begitu, Anies tetap meminta masyarakat untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan karena kasus Covid-19 bisa melonjak sewaktu-waktu.

Baca juga: Update 21 April: Bertambah 602, Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Kini 6.440

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan peribadatan di rumah ibadah dengan membatasi kapasitas hingga 50 persen.

"Jika melihat rumah ibadah tersebut sudah terisi 50 persen, maka sebaiknya beribadah di rumah untuk mencegah risiko keterpaparan," ujar Anies, seperti dilansir Tribunjakarta.com.

Meski sudah bisa mengendalikan kasus Covid-19  di ibukota, namun klaim keberhasilan Anies ini jangan sampai membuat warga lengah. Apa yang terjadi di India, harus bisa menjadi pelajaran, termasuk alarm bagi warga ibu kota, bahwa pandemi belum berakhir.

Longgar menerapkan protokol kesehatan bisa berakibat fatal. Mari lihat yang terjadi di India saat ini.

Baca juga: Anies Sebut Kemenangan Melawan Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata

Klaim Covid-19 terkendali di India sebabkan masyarakat lengah

Pada Januari lalu, India mengklaim dirinya berhasil mengendalikan penularan Covid-19.

Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan mengatakan 146 dari 718 distrik di India mencatatkan 0 kasus selama seminggu, dan 18 distrik lainnya mencatatkan 0 kasus untuk dua minggu.

"India telah sukses mengendalikan pandemi ini," ujar Harsh seperti dilansir reuters.com.

Di bulan yang sama, jutaan penganut Hindu di India berkumpul di Sungai Gangga untuk melakukan ritual mandi bersama, Kumbh Mela.

Tradisi Kumbh Mela di Sungai Gangga, India, dipercaya berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19 di India.Reuters Tradisi Kumbh Mela di Sungai Gangga, India, dipercaya berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19 di India.

Ritual yang berlangsung dalam waktu yang panjang dan terdiri dari setidaknya enam tahapan ini bertujuan untuk "mensucikan diri dan menghapus dosa".

Laporan bbc.com, jutaan umat Hindu masih terlihat berkerumun di Sungai Gangga yang dianggap suci hingga bulan April ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com