Selain Kumbh Mela, beberapa ritual keagamaan lain yang menghadirkan ribuan warga juga diadakan di belahan lain di India. Di antaranya festival bernama Gangasagar Mella di Kolkata dan karnaval Jallikattu di Tamil Nadu.
Di saat yang bersamaan, kasus Covid-19 di India meningkat drastis.
Catatan theguardian.com, pandemi Covid-19 di India pada awal Februari bisa disebut terkendali, dengan angka kasus harian di kisaran 10.000.
Angka ini terbilang rendah untuk sebuah negara berpenduduk sekitar 1.3 miliar jiwa.
Namun, infeksi harian terus bergerak naik dan menyebabkan grafik meningkat tajam sepanjang Februari hingga April 2021, seperti yang terlihat di data John Hopkins University di atas.
Baca juga: Update Corona Dunia 22 April: 5 Negara Kasus Terbanyak | Rekor Kematian Covid-19 di India
Data terakhir menunjukkan penambahan kasus harian mencapai hampir 300.000 dengan angka kematian per hari mencapai 2.000 jiwa.
Mutasi virus Corona di India dipercaya turut berkontribusi pada munculnya pandemi gelombang kedua yang jauh lebih parah dibanding gelombang pertama.
Varian yang dikenal sebagai B.1.617 ini memiliki dua mutasi yang "tidak biasa": E484Q dan L425R. Mereka dinamai juga "double mutant" atau mutasi ganda.
Drastisnya peningkatan kasus Covid-19 di India dalam waktu singkat mengakibatkan fasilitas kesehatan sekaligus tenaga kesehatan mengalami kewalahan.
Banyak rumah sakit penuh, kehabisan oksigen, dan kekurangan obat-obatan.
Ini memperparah kondisi pasien sehingga banyak di antara mereka tidak mendapat bantuan yang dibutuhkan hingga akhirnya meninggal dunia, seperti dilaporkan aljazeera.com.
Selain itu, fasilitas krematorium juga tidak sanggup menampung banyaknya jenazah yang harus dibakar.
Alhasil, jenazah tampak menumpuk di pintu masuk krematorium, salah satunya terletak di Kota Ghaziabad, sebagaimana ditulis oleh The Times of India.
Kelengahan masyarakat India dalam menjaga protokol kesehatan dan kelalaian pemerintah dalam menjaga situasi agar tetap kondusif telah mengakibatkan munculnya "gelombang kedua yang mematikan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.