Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penyintas Covid-19 di Bogor Donasi Plasma Konvalesen Sambil Menunggu Buka Puasa

Kompas.com - 22/04/2021, 17:15 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Banyak hal yang dilakukan masyarakat ketika menunggu waktu berbuka puasa. Ada yang sengaja keluar rumah untuk ngabuburit sambil berburu takjil. Ada pula yang berdiam diri di masjid sambil tadarus Al Qur'an.

Di Bogor, Jawa Barat, ada cara unik yang dilakukan oleh penyintas Covid-19 ketika berbuka puasa, yaitu berdonor darah atau yang disebut donor darah konvalesen.

Atang Trisnanto menjadi satu dari sejumlah penyintas Covid-19 yang melakukan donor plasma sembari berbuka puasa.

Atang mengatakan, jika pada bulan puasa di era sebelum pandemi banyak orang mengadakan acara buka puasa bersama, maka ada hal baru yang bisa dilakukan oleh penyintas Covid-19 dalam bulan Ramadhan tahun ini, yaitu donor plasma konvalesen.

Baca juga: Pengakuan Rizieq Shihab dan RS Ummi Bogor yang Tutupi Hasil Swab Positif Covid-19

"Alhamdulillah bisa buka puasa sambil diambil plasma konvalesen", kata Atang, yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Bogor, Kamis (22/4/2021).

Atang menuturkan, sebelumnya ia bersama belasan penyintas Covid lainnya telah mengikuti uji screening yang diadakan oleh relawan penyintas Covid-19 Temanco, SalamAid, dan PMI.

Ia mengungkapkan, screening awal berupa observasi langsung dan pengambilan enam tabung sampel darah untuk diuji di laboratorium.

Setelah dinyatakan lolos screening dan memenuhi syarat sebagai pendonor, Atang langsung bergegas menuju PMI Kabupaten Bogor untuk pengambilan plasma konvalesen.

"Semoga ikhtiar kecil ini, meskipun tidak seberapa, dapat memberikan manfaat dan membantu saudara kita yang sedang berjuang melawan Covid-19," tuturnya.

Atang menyebut, berdasarkan penuturan dari petugas PMI, bahwa saat ini kebutuhan plasma konvalesen makin banyak. Permintaan berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, bahkan dari luar Jawa.

Baca juga: Cerita Saksi Saat Polisi Gerebek Penginapan di Tebet Terkait Kasus Prostitusi Anak

"Setiap ada yang donor konvalesen, hanya hitungan jam sudah diambil atau dikirim untuk RS yang mengajukan permintaan", ungkap Atang.

Di bulan Ramadhan ini, dirinya pun mengajak kepada para penyintas Covid-19 untuk saling membantu dengan cara dan kemampuan yang bisa dilakukan.

Ikhtiar kecil itu jika dilakukan akan bermanfaat dan menjadi pahala bagi orang yang membutuhkan.

"Pengambilannya mudah. Alhamdulillah, tidak ada rasa sakit ataupun efek samping yang menyertai. Apalagi dibarengi dengan buka puasa. Insya Allah menjadi pengalaman baru yang seru dan membahagiakan", sebutnya.

"Semoga semakin banyak plasma konvalesen yang bisa didonorkan oleh sahabat-sahabat penyintas Covid yang sudah sembuh dalam 3 bulan terakhir. Ikhtiar kecil, jika dikumpulkan Insya Allah akan bermakna dan bermanfaat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com