Kejutan-kejutan juga mengiringi Nurmaya. Lima bulan pascamemutuskan mulai berbagi makanan gratis, rumah ibunya yang semula rusak parah dan mau roboh, direnovasi gratis oleh seseorang.
"Saya pikir itu acara televisi. Tapi ternyata bukan. Dia memang pengusaha. Kami enggak habis pikir," kata Nurmaya.
Baca juga: Lokasi dan Biaya Tes Genose C19 di Jakarta sebagai Syarat Perjalanan Selama Larangan Mudik
Rumahnya ibu saat ini, kata Nurmaya, sudah bagus seperti apartemen.
Tak sampai di situ, jeda dua bulan setelah rumah ibunya selesai direnovasi, Nurmaya dipercaya menjadi agen pupuk.
Kenalannnya pun bertambah. Isi toko tanaman hias Nurmaya makin beragam.
"Pohon-pohon yang viral pas pandemi, masuk begitu saja melalui teman-teman. Itu mereka menaruh tanamannya di sini," kata Nurmaya.
Baru-baru ini, Nurmaya juga mendapatkan penghargaan sebagai tokoh perubahan oleh sebuah media nasional.
"Berturut-turut (kejutannya), tiada henti," tutur ibu tiga anak itu.
Nurmaya merasakan indahnya berbagi, dan ia tak mau berhenti.
Omongan-omongan miring tentangnya tidak ia gubris. Tekadnya sudah bulat untuk berbagi.
Pesan ayahnya ia pegang terus hingga kini, 'menolong tanpa pamrih'.
"Saya enggak mau libur, selagi Tuhan kasih tubuh ini sehat, tangan kaki saya untuk bekerja, berkah itu luar biasa," ujarnya.
Langkah-langkah yang ditempuh Nurmaya juga membuat ia tidak mau besar kepala.
"Justru ini amanah besar. Ketika semua masyarakat sudah mengetahui kegiatan saya, saya hanya berharap menjadi inspirasi dalam berbagi kebaikan," kata dia.
Nurmaya yakin bahwa Tuhan telah memberi porsi pada setiap manusia, termasuk rejeki. Berbagi adalah caranya untuk mensyukuri nikmat.
"Apalagi kalau kita sudah berusaha, niat baik, disertai dengan doa, inshaallah pasti ketemu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.