Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurmaya, Perempuan Penderma Nasi Bungkus dan Cerita Kejutan-kejutan yang Mengiringinya

Kompas.com - 22/04/2021, 18:48 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Kejutan-kejutan juga mengiringi Nurmaya. Lima bulan pascamemutuskan mulai berbagi makanan gratis, rumah ibunya yang semula rusak parah dan mau roboh, direnovasi gratis oleh seseorang.

"Saya pikir itu acara televisi. Tapi ternyata bukan. Dia memang pengusaha. Kami enggak habis pikir," kata Nurmaya.

Baca juga: Lokasi dan Biaya Tes Genose C19 di Jakarta sebagai Syarat Perjalanan Selama Larangan Mudik

Rumahnya ibu saat ini, kata Nurmaya, sudah bagus seperti apartemen.

Tak sampai di situ, jeda dua bulan setelah rumah ibunya selesai direnovasi, Nurmaya dipercaya menjadi agen pupuk.

Kenalannnya pun bertambah. Isi toko tanaman hias Nurmaya makin beragam.

"Pohon-pohon yang viral pas pandemi, masuk begitu saja melalui teman-teman. Itu mereka menaruh tanamannya di sini," kata Nurmaya.

Baru-baru ini, Nurmaya juga mendapatkan penghargaan sebagai tokoh perubahan oleh sebuah media nasional.

"Berturut-turut (kejutannya), tiada henti," tutur ibu tiga anak itu.

Tak mau berhenti berbagi

Nurmaya merasakan indahnya berbagi, dan ia tak mau berhenti.

Omongan-omongan miring tentangnya tidak ia gubris. Tekadnya sudah bulat untuk berbagi.

Pesan ayahnya ia pegang terus hingga kini, 'menolong tanpa pamrih'.

"Saya enggak mau libur, selagi Tuhan kasih tubuh ini sehat, tangan kaki saya untuk bekerja, berkah itu luar biasa," ujarnya.

Langkah-langkah yang ditempuh Nurmaya juga membuat ia tidak mau besar kepala.

"Justru ini amanah besar. Ketika semua masyarakat sudah mengetahui kegiatan saya, saya hanya berharap menjadi inspirasi dalam berbagi kebaikan," kata dia.

Nurmaya yakin bahwa Tuhan telah memberi porsi pada setiap manusia, termasuk rejeki. Berbagi adalah caranya untuk mensyukuri nikmat.

"Apalagi kalau kita sudah berusaha, niat baik, disertai dengan doa, inshaallah pasti ketemu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com