Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Belajar Tatap Muka, Disdik DKI Tegaskan Akan Tutup Sekolah jika Tak Disiplin Protokol Kesehatan

Kompas.com - 22/04/2021, 19:08 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menegaskan tidak segan untuk menutup sekolah dalam program uji coba belajar tatap muka jika ditemukan pelanggaran tak disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

Dia mengatakan, Surat Keputusan (SK) yang diberikan untuk melakukan uji coba bukan SK yang bisa digunakan tanpa usaha mendisiplinkan protokol kesehatan di sekolah.

"Jadi SK yang kami berikan untuk membuka sekolah bukan berarti paket terusan, kami juga berhak menutup sekolah kalau sekolah tidak patuh pada protokol kesehatan," kata Nahdiana dalam acara diskusi virtual, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Hasil Uji Coba Belajar Tatap Muka, Kadisdik DKI: Sempat Hanya Dihadiri 5 Siswa

Namun, hingga saat ini Nahdiana berujar tidak ada satu pun sekolah dari 85 sekolah yang mendapat SK ditemukan laporan pelanggaran.

Baik laporan pelanggaran mengenai protokol kesehatan maupun laporan ada siswa atau guru yang terpapar Covid-19.

"Apakah ada kasus terkonfirmasi hingga saat ini? kami memang belum menerima laporan," kata Nahdiana.

Baca juga: Disdik DKI Klaim Uji Coba Sekolah Tatap Muka Berjalan Lancar

Ketika terdapat laporan terkonfirmasi positif Covid-19 pun, kata Nahdiana, Disdik DKI memastikan sekolah yang diberikan izin uji coba belajar tatap muka memiliki kemitraan dengan fasilitas kesehatan terdekat.

"Kita sudah selesaikan jalur emergency break-nya, artinya kita tidak berpikir tidak akan ada kasus di sekian banyak orang. Tapi hingga saat ini belum ada laporan terkonfirmasi," ujar Nahdiana.

Selain menyiapkan jalur emergency break, Nahdiana juga meminta partisipasi masyarakat untuk melapor apabila ditemukan kasus positif Covid-19 di sekolah uji coba tatap muka.

"Masyarakat kita berikan kanal pengaduan, kami juga tidak pasif dengan kanal pengaduan, kami jalan juga satgas provinsi kami. Seminggu sekali kami evaluasi," tutur dia.

Di akhir kata, Nahdiana meminta doa agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan anak-anak di Jakarta bisa melanjutkan sekolahnya dengan normal.

"Kita berharap pandemi berakhir dan anak-anak kita bisa kembali sekolah," ucap dia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi melakukan uji coba belajar tatap muka pada Rabu (7/5/2021).

Dalam uji coba tatap muka yang berlangsung 7-29 April 2021 ini melibatkan 85 sekolah yang sudah lolos penilaian dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dari sisi sarana prasarana protokol kesehatan maupun kesehatan guru dan tenaga pendidik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com