JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti menilai, uji coba sekolah tatap muka di Jakarta membuat sebagian guru lelah.
Dia menjelaskan, hal tersebut ditemukan di SDN Kenari 08 Jakarta Pusat yang menerapkan uji coba belajar tatap muka selama tiga jam, ditambah dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk siswa yang belum mendapat izin orangtua mengikuti belajar tatap muka.
"Jadi mereka terlalu lelah tanpa ada jeda istirahat, ngajar terus tiga jam itu ternyata memakan energi yang cukup melelahkan," kata Retno dalam diskusi virtual, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Hasil Uji Coba Belajar Tatap Muka, Kadisdik DKI: Sempat Hanya Dihadiri 5 Siswa
Retno mengatakan, guru SD merupakan guru kelas yang mengampu semua mata pelajaran, sehingga banyak tenaga yang diperlukan saat proses belajar mengajar.
Kemudian, saat melakukan evaluasi, KPAI menemukan proses belajar yang dipatok tiga jam dalam sekali pertemuan akhirnya harus berjalan dua jam saja, lantaran guru-guru merasa lelah.
"Apalagi guru-guru ini juga harus melayani PJJ, ini juga problem sebenarnya bagi si guru," kata dia.
Selain mengkritisi banyaknya guru yang kelelahan dengan sistem belajar tatap muka tersebut, Retno juga meminta jeda pulang sekolah setiap kelas diperpanjang.
Saat ini jeda kepulangan setiap kelas hanya berjarak tiga menit, sehingga dinilai berpotensi menimbulkan penumpukan di pintu gerbang.
"Karena banyak orangtua yang terlambat menjemput anaknya," kata dia.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi melakukan uji coba belajar tatap muka mulai 7 April 2021.
Dalam uji coba tatap muka yang berlangsung 7-29 April 2021, ada 85 sekolah yang sudah lolos penilaian dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dari sisi sarana prasarana protokol kesehatan maupun kesehatan guru dan tenaga pendidik untuk menggelar uji coba sekolah tatap muka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.