Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Radhar Panca Dahana Itu 'Orang Gila', Pikirannya Gila, Visioner..."

Kompas.com - 23/04/2021, 05:32 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Orang gila itu dia, suka tidak suka, itu pikirannya memang gila. Visioner, pekerja keras."

Begitu kata Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Bambang Prihadi ketika mengenang sosok Radhar Panca Dahana.

Baca juga: Budayawan Radhar Panca Dahana Meninggal Dunia

Bagi Bambang, Radhar Panca bukan sekadar sosok penting yang menjadi motor penggerak dunia kesenian dan kesusastraan Tanah Air.

Radhar Panca merupakan guru sekaligus sosok orangtua yang mengajarkan banyak hal, sekaligus meneguhkan hati Bambang bisa hidup dengan berkesenian.

"Dia guru, abang, sekaligus orangtua saya di kesenian. Dia yang mengajarkan saya dunia kesenian. Dia memastikan saya bisa hidup di dunia kesenian," kata Bambang, Kamis (22/4/2021) malam.

Baca juga: Budayawan Radhar Panca Dahana Meninggal Dunia akibat Serangan Jantung

Hingga usia senjanya, Radhar Panca masih membagi waktu antara pengobatan, keluarga, dan bertemu dengan para pegiat seni dan sastra.

Radhar berupaya untuk terus menggeliatkan pertunjukan teater di Tanah Air.

Bahkan, sosok yang dikenal lewat karya esai hingga puisi-puisinya itu sempat merencanakan pertunjukan teater dengan menggandeng sutradara-sutradara muda sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Baca juga: Obituari Radhar Panca Dahana: Berjuang untuk Seni dan Budaya Indonesia hingga Napas Terakhir

Pertunjukan itu belum dapat terwujud sampai hembusan napas terakhirnya setelah bertahun-tahun melawan komplikasi penyakit di tubuhnya.

"Cuma kan enggak jadi karena pandemi. Pertunjukan itu dengan sutradara-sutradara muda yang mau diangkatnya," kata Bambang.

Kini, Radhar Panca Dahana telah tiada, meninggalkan luka yang mendalam.

Baca juga: Jenazah Radhar Panca Dahana Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Namun, semangat dan kedisiplinan yang diwariskan, serta buah pemikiran yang dilahirkan, harus tetap dihidupkan.

"Ya tentu duka ya, mungkin juga duka itu akan terus ada, bila apa yang sudah dia inspirasikan tidak dilanjutkan," pungkas Bambang.

21 tahun berjuang lawan penyakit

Pembacaan puisi spiritual oleh Radhar Panca Dahana dalam ?LaluKau? di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (19/20/2020) malam. Karya panggung terbaru dari Teater Kosong ini mengungkapkan perjalanan spiritual Radhar Panca Dahana yang kontemplatif tentang hidup dan proses berkaryanya. LaluKau merupakan buku keempat dari tetralogi puisi Radhar Panca Dahana dengan tajuk ?Lalu?.KOMPAS/PRIYOMBODO Pembacaan puisi spiritual oleh Radhar Panca Dahana dalam ?LaluKau? di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (19/20/2020) malam. Karya panggung terbaru dari Teater Kosong ini mengungkapkan perjalanan spiritual Radhar Panca Dahana yang kontemplatif tentang hidup dan proses berkaryanya. LaluKau merupakan buku keempat dari tetralogi puisi Radhar Panca Dahana dengan tajuk ?Lalu?.
Radhar Panca Dahana sudah lebih kurang 21 tahun melawan penyakitnya.

"Sudah lama dia itu, sudah 21 tahun cuci darah, badannya juga sudah ringkih, sudah lemah jadi banyak komplikasi," tutur Ratih, adik Radhar Panca.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com