Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Johar Baru Sering Tawuran, Jembatan "Disalahkan" dan Harus Ditutup

Kompas.com - 23/04/2021, 08:14 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan yang kerap kali dijadikan akses para pemuda untuk bertawuran di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, akhirnya ditutup. Petugas Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat melakukan penutupan jembatan itu, Rabu (21/4/2021).

Kepala Seksi (Kasie) Jalan Jembatan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, Yudha Catur Suhartanto mengatakan, penutupan itu dilakukan dengan memasang movable concrete barrier (MCB) di kedua sisi jembatan.

"Sudah kami tutup. Sekitar 12 MCB kami taruh di atas jembatan tersebut," kata Yudha saat dihubungi, Kamis kemarin.

Baca juga: Jembatan di Johar Baru yang Sering Jadi Akses Tawuran Sudah Tertutup Beton

Beton yang biasa digunakan untuk menyekat jalan itu ditumpuk-tumpuk sehingga tingginya hampir mencapai dua meter. Di tengah jembatan akan ditempatkan pot dengan tananam bougenville.

Yudha mengatakan, penutupan itu dilakukan sementara sambil menunggu persetujuan penghapusan aset, alias pembongkaran jembatan.

"Belum tahu bisa dihapus asetnya atau tidak. Masih menunggu hasil kajiannya," kata Yudha.

Pernah ditutup tembok tapi dirobohkan

Jembatan tersebut berdidi di atas Kali Sentiong dan menghubungkan wilayah permukiman di Kelurahan Kampung Rawa dan Kelurahan Tanah Tinggi.

Menurut warga setempat, jembatan itu dulu pernah ditutup dengan ditembok karena sering dijadikan akses untuk tawuran oleh para pemuda di kedua kelurahan. Namun, tembok tinggi yang dibangun tahun 2017 kini sudah hancur.

"Dulu di sini pernah ditembok warga, tapi justru dirobohkan oleh para pemuda yang suka tawuran," kata Husnan, Ketua RW 06 Kelurahan Kampung Rawa.

Karena itu, warga setempat sudah sepakat meminta jembatan tersebut dibongkar. Usul pembongkaran itu bahkan sudah ditandatangani pengurus dari tiga RW dan sudah disampaikan resmi kepada Pemkot Jakpus.

Husnan menyebutkan, warga juga jarang memanfaatkan jembatan tersebut karena sudah ada jembatan lain yang bisa digunakan.

“Memang yang jembatan ini enggak ada yang jaga. Terus minim penerangan. Kalau jembatan yang lain itu banyak warga yang jaga dan ada ada posnya, jadi bisa diminimalisasi dan diansitisipasi bila ada indikasi tawuran,” kata Husnan.

Warga RW 06 Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, mengeluhkan keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di sekitar permukiman mereka. Warga meminta Pemkot Jakpus membongkar jembatan itu karena sering kali dijadikan akses dua kelompok pemuda saat tawuran.Wartakotalive.com/Joko Supriyanto Warga RW 06 Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, mengeluhkan keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di sekitar permukiman mereka. Warga meminta Pemkot Jakpus membongkar jembatan itu karena sering kali dijadikan akses dua kelompok pemuda saat tawuran.
Prosedur penghapusan aset

Namun usul warga untuk membongkar jembatan iitu tak bisa dilakukan begitu saja oleh Pemkot Jakpus. Sebab, pembongkaran infrastruktur pemerintah harus melalui prosedur penghapusan aset.

Penghapusan aset itu masih dibahas oleh Suku Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) Jakarta Pusat.

Plt Kepala Suku BPAD Jakarta Pusat Gigih mengatakan, pihaknya sudah menerima surat permohonan penghapusan aset tersebut. BPAD pun kini tengah mengkaji apakah penghapusan aset itu memang diperlukan dan bisa jadi solusi untuk mencegah tawuran.

Baca juga: Jembatan yang Jadi Akses Pemuda Tawuran di Johar Baru...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com