Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembacokan Pria di Kalideres Bermula dari Pertandingan Futsal

Kompas.com - 23/04/2021, 10:20 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Rayhan Rahmad (19) tewas dibacok pria berinisial IS alias A di Jalan Bulak Teko, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (19/4/2021). Kawannya yang bernama Putra juga dibacok tersangka pelaku. Putra mengalami luka berat di bagian tangan dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Kematian Rayhan bermula dari permainan futsal dua kelompok pemuda di sebuah lapangan di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Lapangan yang dipakai itu harus disewa.

Berdasarkan keterangan polisi, Rayhan dibacok saat sedang melerai dua kelompok yang berseteru.

Baca juga: Polisi: Pemuda yang Ditusuk hingga Tewas di Kalideres Tengah Melerai Dua Kelompok

"Pada 19 April 2021, kejadian berawal dari permainan futsal yang sudah disepakati oleh dua kelompok yang tinggal di Kalideres, yaitu Kampung Kojan dan Kampung Bulak Teko," kata Kapolres Jakarta Barat, Kompes Pol Ady Wibowo, dalam konferensi pers, Kamis (22/4/2021).

"Dalam kesepakatan, bagi yang kalah bayar sewa Rp 360.000, sewa lapangan. Syarat lain tidak boleh pakai pemain dari luar kampung," kata Ady.

Pertandingan berlangsung dengan kemenangan kelompok Bulak Teko. Namun, kelompok Kojan yang kalah enggan membayar sewa lapangan.

Pasalnya, ada pemain kelompok Bulak Teko yang diduga berasal dari luar kampung

"Sehingga, yang kalah tidak mau bayar sewa," kata Ady.

Hal tersebut memicu cekcok bahkan hingga di luar lapangan. Kelompok Bulak Teko segera meminta pertolongan kawan-kawannya yang lebih tua.

"Dari (kelompok) Bulak Teko mereka menghubungi abang-abang rekan-rekan, di mana salah satunya tersangka atas nama IS alias A yang dalam kondisi mabuk," jelas Ady.

IS yang mabuk membawa celurit ke lokasi keributan.

"Kemudian pada saat itu korban Muhammad Rayhan Rahmad dan Putra menengahi, melerai kedua kelompok agar tidak bertengkar," kata Ady. Namun, IS yang sedang mabuk menyabet Rayhan dan Putra dengan celurit.

"Celurit mengenai punggung Muhammad Rayhan Rahmad dan satu lagi kena Saudara Putra di tangan cukup parah," ungkap Ady.

Bikin celurit sendiri

Polisi menyebut IS menggunakan sebuah celurit yang dia buat sendiri ketika menyerang korban.

"Ini bukan celurit cetakan pabrik, tapi bikinan, ini tidak tajam bagian badan tapi tajam di bagian ujung saja, kemudian ini menusuk punggung cukup dalam dan kena bagian dalam vital korban," kata Ady.

Berdasarkan pengakuan IS, ia merakit celurit itu setahun lalu tetapi baru pertama kali digunakan dalam kasus pembacokan.

IS mengaku meletakkan celurit tersebut di rumah kawannya. Dia membawa celurit untuk berjaga-jaga jika suatu saat diserang.

IS akhirnya ditangkap di Desa Merak, Sukamulya, Tangerang, Banten, Rabu lalu.

Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra menyatakan, penangkapan bermula dari informasi persembunyian IS yang diterima pihaknya dari seorang warga.

"Akhirnya tim bergerak cepat ke lokasi dan kami berhasil memangkap tersangka A ini," kata Dimitri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com