Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Larangan Mudik, Tidak Ada Lonjakan Penumpang di Terminal Pulo Gebang

Kompas.com - 23/04/2021, 13:40 WIB
Rosiana Haryanti,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021, jumlah penumpang di Terminal Terpadu Pulo Gebang mengalami penurunan.

Jurnalis Kompas TV Aulia Faradina melaporkan, berdasarkan pantauan di terminal keberangkatan maupun terminal kedatangan, hanya ada sedikit penumpang yang baru mau berangkat ke luar Jakarta atau baru tiba di Ibu Kota.

Dari data jumlah keberangkatan pada Jumat (23/4/2021) siang, ada 126 penumpang dengan 34 bus di Terminal Pulo Gebang.

Mayoritas berangkat ke Pulau Sumatera dengan tujuan Kota Padang, Bengkulu, dan Lampung. Ada pula penumpang yang berangkat ke Jawa Timur.

Baca juga: 8 Aturan Warga Jakarta yang Hendak Keluar Kota di Masa Pengetatan dan Larangan Mudik

"Sementara tujuan Jawa Tengah hanya sedikit saja, kebanyakan (penumpang) adalah mereka yang bekerja sebagai pedagang di Jakarta," ucap Aulia dalam tayangan langsung di Kompas TV.

Sementara utnuk kedatangan, hingga siang ini terdapat 38 penumpang yang tiba di Jakarta menggunakan 14 bus.

Jumlah penumpang ini mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan awal April. Koordinator Satuan Pelaksana Terminal Terpadu Pulo Gebang Afif Muhroji mengatakan, pada 1 April, jumlah penumpang yang diberangkatkan mencapai 1.200 orang per hari.

"Ada lonjakan pas menjelang sebelum puasa, tanggal 2 kan tanggal merah. Itu long weekend," kata Afif.

Afif menyatakan, jumlah penumpang yang berangkat pada awal April bukan warga yang melakukan mudik, melainkan mereka yang berangkat untuk ziarah atau bertemu keluarga.

Baca juga: Aturan Perjalanan Pakai Kendaraan Pribadi ke Luar Jakarta Selama Larangan Mudik

"Mungkin mereka di kampung halaman ziarah atau bertemu keluarga. Tapi hari Seninnya (4 April), ada kedatangan 2.500. Jadi bukan orang yang nyolong mudik duluan," tutur Afif.

Kemudian pada 16 April, jumlah penumpang mengalami penurunan hingga 500-900 orang per hari.

Kendati ada larangan mudik pada 6-17 Mei, namun Terminal Terpadu Pulo Gebang tetap beroperasi.

Kendati demikian, penumpang yang akan melakukan perjalanan selama masa pelarangan mudik harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti hasil tes PCR, rapid antigen, atau GeNose yang berlaku 1x24 jam sebelum keberangkatan.

Selain itu, selama larangan mudik, masyarakat yang akan melakukan perjalanan juga diwajibkan untuk menyertakan surat keterangan keluar masuk (SIKM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com