JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta pemerintah melakukan karantina selama 21 hari terhadap Warga Negara India yang sudah masuk ke Indonesia dan diketahui terpapar Covid-19.
Menurut Gilbert, apabila tidak dilakukan karantina selama 21, kemungkinan besar Indonesia akan kebobolan lagi dengan varian corona mematikan asal India.
"Di sini perlu tegas, sejumlah 132 orang yang sudah masuk harus dikarantina minimum 21, kalau tidak kita akan kebobolan lagi," ujar dia saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Klaim Kemenangan Anies soal Covid-19 dan Alarm Mayat Bergelimpangan di India
Gilbert yang juga merupakan epidemiolog tersebut meminta pemerintah mengambil kebijakan tegas. Setiap orang yang terbang dari India ke Indonesia harus dikarantina untuk mencegah penularan varian baru.
"Dilakukan tracing yang benar, digalakkan lagi 3M dengan pengawasan ketat," ucap dia.
Dia juga meminta pemerintah bisa tegas untuk melarang penerbangan dari dan menuju India.
Bahkan bila perlu, paspor India untuk sementara dihentikan agar varian Covid-19 asal India tidak masuk ke Indonesia.
"Indonesia harus tegas menutup penerbangan dari dan ke India, termasuk (untuk) paspor India sementara waktu," ucap dia.
Selain itu, dia juga meminta setiap stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta serius melakukan pengawasan.
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Serius Terapkan Jam Malam di RT Zona Merah Covid-19
"Bandara harus serius dengan pengawasan dari karantina supervisi," kata dia.
Diketahui sebelumnya, Kasubdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Banget Saragih mengatakan sebanyak 132 Warga Negara Asing (WNA) asal India dilakukan karantina hingga hari ini, Jumat (23/4/2021).
WNA asal India sebelumnya sudah membawa surat negatif Covid-19, namun setelah diperiksa ulang ditemukan beberapa dinyatakan positif Covid-19.
"Walaupun mereka membawa hasil negatif dari luar negeri, kemarin kita melakukan swab PCR dari satu hotel, ada Hotel Ibis Thamrin 67 orang ditempatkan di sana, sembilan yang positif, dan ini sudah kita lakukan evakuasi dan diisolasi," kata Banget.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.