Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Sebut Tak Ada Lonjakan Penumpang di Stasiun Senen dan Gambir

Kompas.com - 23/04/2021, 18:53 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan belum ada lonjakan penumpang kereta api jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Senen dan Gambir, Jakarta Pusat, sampai Jumat (23/4/2021) hari ini.

Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, jumlah penumpang yang berangkat pada pekan ini tetap sama dibandingkan pekan lalu.

"(Jumlah penumpang) terpantau normal atau tidak terjadi lonjakan. Jumlah perjalanan KA yang beroperasi tetap sama dengan pekan sebelumnya," kata Eva, Jumat sore.

Baca juga: Syarat Perjalanan Diperketat, Warga Tetap Colong Start Mudik

Eva merinci, untuk hari ini terdapat 17 KA yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dengan rata-rata volume berdasarkan data pemesanan tiket sementara pukul 16.00 WIB terdapat sekitar 6.000 penumpang.

Sementara untuk Stasiun Gambir terdapat 16 KA dengan rata-rata volume berdasarkan data reservasi sementara pukul 16.00 WIB sekitar 4.000 penumpang.

"Jumlah perjalanan dan volume rata-rata penumpang berangkat pada pekan ini sama dengan pekan sebelumnya," kata Eva.

Eva pun memastikan, KAI terus mengedepankan protokol kesehatan secara konsisten selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Imigrasi Jelaskan Alasan Kedatangan 117 WN India ke Indonesia

Salah satunya dengan membatasi kapasitas volume penumpang maksimal 70 persen di setiap rangkaian serta kewajiban para calon pengguna memiliki berkas pemeriksaan deteksi Covid-19 dengan hasil negatif.

Pantauan Kompas.com di Stasiun Pasar Senen, Jumat siang tadi memang tidak begitu ramai.

Meski demikian, sejumlah calon penumpang mengakui mereka menggunakan kereta jarak jauh untuk mudik Lebaran.

Mereka mempercepat kepulangan untuk menghindari larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 yang telah ditetapkan pemerintah.

Heni (25) misalnya. Ia sejak jauh hari sudah memesan tiket kereta untuk pulang ke kampungnya di Malang.

"Jadi waktu sudah tahu tanggal larangannya (6-17 Mei) ya langsung pesan tiket kereta di luar tanggal larangan itu," kata Heni kepada Kompas.com saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.

Baca juga: 8 Aturan Warga Jakarta yang Hendak Keluar Kota di Masa Pengetatan dan Larangan Mudik

Heni memilih hari ini sebagai hari keberangkatan ke kampung halamannya.

Pegawai swasta ini bisa pulang kampung karena kantornya masih memberlakukan kerja dari rumah.

Ia juga sengaja pulang jauh sebelum Lebaran agar bisa melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu saat tiba di rumah.

"Walaupun hasil tes negatif tapi kan kita tetap harus berjaga-jaga," kata dia.

Heni sempat kaget saat muncul Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 yang diterbitkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Baca juga: KKP Bandara Soekarno-Hatta Tingkatkan Pengawasan Kedatangan Penumpang dari India

Ia mengira addendum itu mengatur perpanjangan masa larangan mudik.

Namun, ternyata isinya hanya memperketat syarat perjalanan pada 22 April-5 Mei (sebelum larangan mudik) dan 18-24 Mei (pasca-larangan mudik).

Untuk penumpang kereta, syarat yang diperketat yakni batas waktu pengambilan sampel tes swab PCR atau antigen.

Tes semula bisa dilakukan dalam 3x24 jam sebelum jadwal keberangkatan, tetapi kini dipersingkat menjadi 1x24 jam.

Heni pun merasa aturan itu tak terlalu menghambatnya untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman.

"Enggak masalah kalau cuma diperketat seperti itu. Kalau harus pakai SIKM (surat izin keluar masuk) baru repot," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com