Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tetap Curi Start Mudik meski Khawatir Sebarkan Covid-19 di Kampung Halaman

Kompas.com - 23/04/2021, 21:26 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Meski demikian, aturan dalam adendum tersebut tidak menghalangi niat Vera dan sang ibu untuk mudik karena mereka baru menjalani tes PCR pada Jumat pagi.

"Enggak tahu kalau soal adendum itu, tapi kalau aturan larangan mudik yang tanggal 6-11 April (2021) itu tahu, makanya balik sekarang," tutur Vera.

Vera mengaku tidak akan kembali lagi ke Jakarta sampai beberapa hari setelah Lebaran 2021.

Baca juga: Hotel di Menteng Dijaga Ketat TNI-Polri usai Puluhan Tamu Warga India Diduga Bikin Ricuh

Serupa dengan Vera, Hendra juga bakal mudik Lebaran menuju Batam, Kepulauan Riau, Jumat malam.

Hendra juga tidak mengetahui aturan dalam Adendum SE Satgas Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.

"Enggak pernah dengar adendum itu. Saya tahunya yang larangan mudik Lebaran biasa," ujar Hendra saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat.

Meski demikian, Hendra mengaku tidak berkeberatan dengan kewajiban pengambilan sampel antigen maksimal H-1 keberangkatan, sesuai adendum tersebut.

Dia mengaku sudah biasa melakukan skrining tes Covid-19 pada hari yang sama dengan jadwal penerbangannya.

"Saya sendiri udah biasa tes antigen pas hari berangkat. Jadi, kalau ada adendum itu, saya enggak kerepotan," kata Hendra.

Baca juga: Terbaru, Ini Syarat Mudik Pakai Kendaraan Pribadi ke Luar Jakarta

Pantauan Kompas.com pada Jumat sore, gerbang domestik di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta tampak sepi dari penumpang pesawat.

Tak ada penumpukan penumpang di loket check-in atau pun booking tiap maskapai di terminal itu.

Seorang petugas maskapai yang enggan menyebutkan namanya berujar, penumpang pesawat di terminal tersebut sudah lama tidak mengalami lonjakan.

"Iya, biasanya Jumat yang ramai, bukan weekend malahan ya. Emang udah lama di sini sepi," ujar perempuan itu.

"Apalagi kalau weekday, lebih sepi lagi," sambung dia.

Baca juga: Imigrasi Jelaskan Alasan Kedatangan 117 WN India ke Indonesia

Lokasi skrining tes Covid-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta juga tampak sepi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com