Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN India yang Diduga Bikin Ricuh dan Positif Covid-19 Sempat Menginap Selama 3 Hari di Hotel di Menteng

Kompas.com - 24/04/2021, 14:38 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 62 Warga Negara (WN) India yang diduga membuat kericuhan di Hotel Ibis Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, diketahui telah menginap selama tiga hari di sana.

Kabar ini diungkapkan Assistant Director of Sales Ibis Jakarta Tamarin, Gracia Vega Setiawan.

Baca juga: Hotel di Menteng Dijaga Ketat TNI-Polri Usai Puluhan Tamu Warga India Diduga Bikin Ricuh

Menurut Vega, para tamu WN India itu terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa.

Di antara mereka, ada sembilan WN India yang positif terpapar Covid-19.

"Ada sembilan orang yang positif. Kamarnya langsung kami kosongkan untuk beberapa hari ke depan," kata Vega, Jumat (23/4/2021), seperti dikutip dari Tribun Jakarta.

Vega pun menekankan, kamar-kamar yang sempat diisi oleh WN India itu disterilisasi.

"Kalau untuk prosesnya kami akan melakukan general cleaning, ya. Sepenuhnya di setiap kamar yang ditempati kami lakukan pengosongan kamar untuk beberapa hari ke depan," kata Vega, Jumat (23/4/2021), seperti dikutip dari Tribun Jakarta.

"Pasti akan steril lagi," imbuhnya.

Baca juga: Aturan Mudik Terbaru untuk Penumpang Pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta

Vega juga membenarkan bahwa para WN India itu telah meninggalkan hotelnya menuju tempat yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Adapun tempat karantina yang disediakan adalah Hotel Holiday Inn di Gadjah Mada, Jakarta Barat.

"Hari ini sudah ada proses evakuasi perpindahan hotel karena keputusan Satgas Covid-19 yang baru, juga keputusan dari Kementerian Kesehatan, untuk WN India," ucapnya.

Vega menambahkan, pihaknya mendapat informasi bahwa pemerintah memberlakukan karantina selama 14 hari untuk WN asing.

Aturan itu diperketat dari semula yang hanya 5 hari lantaran meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 di India.

"Karena untuk memperketat bagi para warga negara asing yang masuk, terus bertambahnya dengan kasus harian di India, terus diambil keputusan tersebut," ujar Vega.

Baca juga: Profil Kolonel Harry Dansatsel di KRI Nanggala 402: Alumnus SMA di Depok Jadi Komandan yang Disiplin

"Dalam proses karantinanya juga yang semula hanya lima malam sekarang bertambah menjadi 14 hari," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com