JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kue kering, Robianto (22) hanya bisa termenung. Sesekali sibuk menata toples kue di kios dagangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dia meratapi nasib penurunan pendapatan setelah terjadi pandemi Covid-19, baik tahun lalu hingga jelang Lebaran 2021 ini.
Ditemui Jumat (23/4/2021), Robianto menceritakan, penurunan penjualan kue setelah adanya kebijakan pemerintah yang melarang aktivitas yang dapat berkerumun demi mencegah penularan pandemi Covid-19.
"Semenjak ada pendemi Covid-19 dari tahun lalu (penurunan penjualan), tahun sekarang juga belum ada peningkatan," kata Robianto.
Baca juga: Vaksinasi Lansia Berjalan Lambat, Pemkot Bogor Gandeng Bandung Alumni Fight Covid-19
Meski pengunjung di pasar relatif ramai, namun tak banyak pembeli yang datang. Robianto berteriak seraya menawarkan kue guna mengundang pembeli.
Sesekali pria bertubuh kurus itu menghembuskan napas ketika bola matanya melirik tumpukan kue kering dagangan yang masih tertumpuk.
Padahal, ia tidak menjual banyak jenis kue.
"Kalau tidak Covid-19 mah banyak macam-macam jenis kue, mulai dari kering sampai basah. Itu ada sekitar 20 sampai 25 jenis kue," katanya.
Robianto menilai, penjualan jelang Lebaran belum ramai seperti biasanya sebelum ada pandemi Covid-19.
Baca juga: Belum Ada Lonjakan Pemudik dari Jakarta dengan Kereta Api
Namun, setidaknya tahun ini sudah mulai menunjukan ada perbaikkan jika dibandingkan jelang Lebaran 2020.
"Kalau sebelum pandemi setiap hari, dari puasa itu terjual 40 sampai 45 toples per hari. Tahun ini lebih baik, dari tahun lalu meski belum balik seperti sebelum pandemi Covid-19. Ada saja yang beli setiap hari," kata Robianto.
Penurunan pendapatan tak membuat Robianto pasrah. Berbagai cara dilakukan agar dagangannya terjual.
Cara yang dilakukan Robianto saat ini adalah menawarkan melalui online, baik melalui WhatsApp hingga media sosial dengan sistem pengantaran.
"Paling online. Harga kue sama. Di sini harga kue mulai dari Rp 35.000 higga Rp 45.000. Strategi tiap tahun juga nanti sudah mendekati Lebaran baru kita murahkan harganya," kata Robianto.
"Harapannya cepat selesai saja ini corona, biar kembali jumlah penjualannya," tambah Robianto.
Nasib serupa juga dialami Cahyono (47). Penjual kue kering yang sudah menjajakan dagangannya di Pasar Kramat Jati sudah belasan tahun itu mengalami penurunan pembeli.
"Sekarang peminatnya turun. Sebelum ada Covid-19 itu per hari bisa jual di atas 100 toples dari awal puasa. Sekarang belum ada (yang terjual)," kata Cahyono.
Cahyono terheran entah apa yang membuat penjualan kue kering tak jauh berbeda dari tahun 2020.
"Ini saya rasakan dari lima hari puasa sampai sekarang. Untung ada celengan dan dagang perabotan rumah juga jadi adalah untuk bertahan hidup," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.