TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menolak warga negara asing (WNA) dari India masuk ke Indonesia mulai Sabtu (24/4/2021), untuk menyikapi dinamika terbaru lonjakan kasus harian Covid-19 di sana.
Menanggapi hal tersebut, epidemiolog Universitas Indonesia atau juru wabah, Pandu Riono berpendapat, seluruh orang yang masuk ke Indonsia harus melakukan tes PCR ulang.
Pendu menuturkan, merebaknya mutasi virus Covid-19 varian B1617 yang bermuatan mutasi ganda itu tak hanya terjadi di India saja.
Baca juga: WNI dari India Lolos Karantina Covid-19, Polisi: Dia Bayar Rp 6,5 Juta
Melainkan, varian tersebut sudah mendominasi di negara lain, sehingga Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan secara universal.
Oleh karena itu, menurut Pandu, Pemerintah Pusat juga wajib mengarantina seluruh WNA dan WNI dari luar negeri.
"Setiap siapa pun, baik WNI maupun WNA bukan hanya India, yang baru pulang dari luar negeri, harus dianggap potensial membawa virus," tutur Pandu saat dihubungi, Minggu (24/4/2021).
"Sehingga, semua harus dikarantina selama 5-7 hari. Kemudian dites ulang PCR, walau mereka sudah membawa surat keterangan PCR," sambung Pandu.
Pandu menegaskan, meski WNA atau WNI yang datang dari luar negeri itu sudah membawa tes PCR masing-masing, tetapi dokumen tersebut wajib dianggap hangus saat tiba di Indonesia.
"Selama karantina mereka kan tidak berinteraksi. Itu memastikan siapa pun pelaku perjalanan dari luar (negeri) itu betul-betul tidak membawa virus," ucapnya.
Pandu menyatakan, tidak ada cara lain untuk mencegah penyebaran virus B1617 itu dengan mengarantina setiap orang yang masuk ke Indonesia.
Menurut dia, cara itu lebih baik dari pada harus menutup bandara.
"Enggak ada cara lain (selain karantina). Mau ditutup bandara? Rugi sendiri nanti," ujar dia.
Pandu menambahkan, Pemerintah Indonesia harus mengoptimalkan bagaimana cara pencegahan penyebaran virus B1617.
Baca juga: Dibantu 2 Orang, Seorang WNI dari India Lolos Prosedur Karantina di Bandara Soekarno-Hatta
Pasalnya, ada satu orang di Sumatera yang terdeteksi positif B1617 dan dia tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri.
"Makanya, penting sekali menekan penularan. Kalau tidak terjadi penularan, virus tidak bermutasi. Bermutasi hanya di tubuh orang yang baru terinfeksi," tutur Pandu.