Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangka Atap JIS Segera Dipasang, Jakpro Minta Warga Kampung Kebun Bayam Pindah

Kompas.com - 27/04/2021, 10:39 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan hunian warga Kampung Kebun Bayam dengan adanya pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) masih belum selesai.

Manajer Komunikasi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Melisa Sjach mengatakan, pihaknya masih berusaha melakukan negosiasi dengan warga yang masih bertahan.

Bahkan, Jakpro melibatkan Wali Kota Jakarta Utara hingga pihak kelurahan dalam proses komunikasi tersebut.

"Sampai saat ini masih terus berjalan dan juga kami mengajak partisipasi aparat kewilayahan khususnya Wali Kota Jakarta Utara," kata Melisa saat ditemui di JIS, Senin (26/4/2021) malam.

Baca juga: Mafia di Bandara Soekarno-Hatta, Bayar Rp 6,5 Juta untuk Masuk Indonesia Tanpa Karantina

"Serta perangkat kerja di sekitar Kelurahan Papanggo dan Sunter Agung untuk bersama-sama menyukseskan perpindahan warga yang masih saat ini bertahan di Kampung Bayam," sambungnya.

Melisa menyebutkan, hingga saat ini masih ada 41 KK yang sudah menerima dana kompensasi tetapi masih belum pindah.

Sementara itu, 33 KK belum menandatangani surat perjanjian.

"33 yang belum menandatangani perjanjian karena angkanya belum cocok. Total 74 KK," ucapnya.

Melisa menegaskan, pihaknya akan membantu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dalam perpindahan warga tersebut.

"Menyukseskan perpindahan di sini bukan berarti mengusir-usir mereka supaya pindah, tapi kami mengajak mereka, ayo kalau kamu harus pindah cepat, bahkan kami bisa bantu apa," ucap Melisa.

Baca juga: Polisi Beri Sepeda Motor kepada Pria yang Berkendara Sambil Duduk Bersila di Bintaro

"Misalnya, kalau nanti dari Kelurahan itu membantunya, kami bisa menyiapkan kendaraannya, truknya, dan segala macam. Sampai ke situ," tambahnya.

Selain itu, Melisa juga menambahhkan bahwa permukiman warga harus segera dikosongkan karena proses pengangkatan rangka atap yang beratnya kurang lebih mencapai 4.000 ton akan dilakukan dalam waktu dekat.

Hal itu berkaitan juga dengan keselamatan warga yang sampai saat ini masih bertahan.

"Ada tahapan kunci (key milestones) pada proses pembangunan yang harus kami kejar dalam waktu dekat ini, makanya kami berupaya dengan sungguh-sungguh," ujar Melisa.

"Besar harapan kami kepada warga untuk mau bekerja sama dengan kami dan kami akan maksimalkan mencari solusi terbaik bersama warga agar semua bisa berjalan simultan. Warga berkenan pindah, fokus pekerjaan proyek saat ini juga bisa terlaksana," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com