JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan hunian warga Kampung Kebun Bayam dengan adanya pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) masih belum selesai.
Manajer Komunikasi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Melisa Sjach mengatakan, pihaknya masih berusaha melakukan negosiasi dengan warga yang masih bertahan.
Bahkan, Jakpro melibatkan Wali Kota Jakarta Utara hingga pihak kelurahan dalam proses komunikasi tersebut.
"Sampai saat ini masih terus berjalan dan juga kami mengajak partisipasi aparat kewilayahan khususnya Wali Kota Jakarta Utara," kata Melisa saat ditemui di JIS, Senin (26/4/2021) malam.
Baca juga: Mafia di Bandara Soekarno-Hatta, Bayar Rp 6,5 Juta untuk Masuk Indonesia Tanpa Karantina
"Serta perangkat kerja di sekitar Kelurahan Papanggo dan Sunter Agung untuk bersama-sama menyukseskan perpindahan warga yang masih saat ini bertahan di Kampung Bayam," sambungnya.
Melisa menyebutkan, hingga saat ini masih ada 41 KK yang sudah menerima dana kompensasi tetapi masih belum pindah.
Sementara itu, 33 KK belum menandatangani surat perjanjian.
"33 yang belum menandatangani perjanjian karena angkanya belum cocok. Total 74 KK," ucapnya.
Melisa menegaskan, pihaknya akan membantu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dalam perpindahan warga tersebut.
"Menyukseskan perpindahan di sini bukan berarti mengusir-usir mereka supaya pindah, tapi kami mengajak mereka, ayo kalau kamu harus pindah cepat, bahkan kami bisa bantu apa," ucap Melisa.
Baca juga: Polisi Beri Sepeda Motor kepada Pria yang Berkendara Sambil Duduk Bersila di Bintaro
"Misalnya, kalau nanti dari Kelurahan itu membantunya, kami bisa menyiapkan kendaraannya, truknya, dan segala macam. Sampai ke situ," tambahnya.
Selain itu, Melisa juga menambahhkan bahwa permukiman warga harus segera dikosongkan karena proses pengangkatan rangka atap yang beratnya kurang lebih mencapai 4.000 ton akan dilakukan dalam waktu dekat.
Hal itu berkaitan juga dengan keselamatan warga yang sampai saat ini masih bertahan.
"Ada tahapan kunci (key milestones) pada proses pembangunan yang harus kami kejar dalam waktu dekat ini, makanya kami berupaya dengan sungguh-sungguh," ujar Melisa.
"Besar harapan kami kepada warga untuk mau bekerja sama dengan kami dan kami akan maksimalkan mencari solusi terbaik bersama warga agar semua bisa berjalan simultan. Warga berkenan pindah, fokus pekerjaan proyek saat ini juga bisa terlaksana," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.