Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah dan Harapan Warga Sambut HUT Ke-22 Kota Depok

Kompas.com - 27/04/2021, 17:05 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Tak berpusat pada Margonda

Ketua Fraksi PDI-P DPRD Depok, Ikravany Hilman mengatakan, kontras dengan keluhan warga, Pemerintah Kota Depok justru membanggakan berbagai penghargaan dan predikat yang didapatkannya.

Baca juga: Berbagai Cerita Asal-usul Nama Depok, dari Padepokan hingga Akronim Komunitas Belanda-Depok

"Dalam banyak hal faktanya Depok tumbuh jadi kota yang jauh dari kata nyaman untuk warganya," kata Ikra, Selasa.

Karena itu menurut Ikra, HUT ke-22 Depok harus menjadi momentum untuk merefleksikan berbagai permasalahan yang ada dan berupaya mencari penyelesaiannya.

"Depok justru harus banyak mengabaikan penghargaan yang sudah diterima dan bercermin dari kemajuan yang tercapai di kota lain," kata Ikra.

"Menjadi refleksi yang positif, menjadi energi untuk melakukan perubahan yang baik ke depannya," lanjut dia.

Menurut dia, Pemerintah Kota Depok mesti tegas dalam mengambil keputusan dan fokus ketika menyelesaikan permasalahan. Permasalahan transportasi dan kemacetan terjadi karena terlambatnya pemerintah kota mengantisipasi pertumbuhan yang ada.

"Kepemimpinan Depok ini terlambat mengantisipasi. Pertama ruas jalan selama ini cuma perbaikan jalan, pelebaran jalan. Penambahan ruas jalan itu sedikit sekali," kata Ikra.

"Transportasinya dari dulu sampai sekarang cuma angkot. Transportasi massal enggak segera dibuat, enggak segera diintegrasi," sambung dia.

Ikra berharap, pemimpin Kota Depok bisa segera mengkaji kembali pembangunan yang akan dilakukan agar sentra ekonomi tidak lagi hanya terpusat di kawasan Margonda.

"Sudah waktunya mendorong percepatan pembangunan di wilayah lain agar sentra ekonomi lain itu tersebar. Pertimbangannya mungkin wilayah yang kini sudah lebih padat," kata Ikra.

"Dengan tersebarnya sentra ekonomi itu maka penumpukan penduduk, penumpukan transportasi atau kendaraan itu bisa dihindarkan," ujar dia.

Meski terlambat, segala daya dan upaya untuk menyelesaikan permasalahan harus tetap dilakukan demi memajukan Kota Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com