Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mafia Karantina Gunakan Pas Bandara, Ini Syarat dan Kode Penerbitan Pas di Soekarno-Hatta

Kompas.com - 28/04/2021, 11:46 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra, mengatakan bahwa dua tersangka kasus mafia karantina Covid-19 menggunakan pas bandara atas nama Dinas Pariwisata DKI Jakarta saat mereka beraksi.

"Kalau dari pas bandara yang ada pada mereka, disebutkan di pas bandara tersebut "Dinas Pariwisata DKI"," kata Adi, Selasa (27/4/2021) seperti dilansir Tribunnews.com.

Pas bandara memungkinkan pemegangnya boleh masuk ke area terbatas di sebuah bandar udara (bandara).

Berdasarkan keterangan di situs web Otoritas Bandar Udara Wilayah I Bandara Soekarno-Hatta, kartu pas bandara diterbitkan kantor otoritas wilayah pada masing-masing bandara.

Baca juga: Polisi Sebut Dua Mafia Karantina Berkeliaran Pakai Kartu Pas Dispar DKI Jakarta

Pas bandara diberikan untuk mereka yang bertugas atau memiliki kewenangan di area terbatas atau non public area (NPA) maupun di area umum terbatas atau retrected public area (RPA).

Tidak sembarang orang boleh memasuki NPA. Beberapa area dalam kategori NPA yaitu area apron tempat pesawat diparkirkan, kargo, pos dan pengisian bahan bakar.

Wilayah NPA juga termasuk fasilitas vital bandara seperti gedung pemancar radar, gedung listrik dan lainnya.

Area NPA juga berada di wilayah pemeriksaan dokumen seperti ruang tunggu keberangkatan, daerah imigrasi, daerah pabean dan daerah karantina.

Sedangkan area RPA lebih sedikit leluasa, yaitu di area check in, parkir gudang kargo, dan gedung katering.

Baca juga: 2 Mafia Karantina di Bandara Gunakan Pas Dinas Pariwisata DKI, Disparekraf: Bukan Pegawai Kami

Adapun persyaratan pembuatan kartu PAS Bandara sebagai berikut:

  1. Kontrak kerja (dasar hukum pemohon untuk masuk ke wilayah bandara)
  2. Surat permohonan dari atasan tertinggi
  3. Surat Keterangan catatan kepolisian ( SKCK )
  4. Surat perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT ) bagi karyawan kontrak, surat penetapan karyawan bagi karyawan tetap.
  5. Daftar riwayat hidup
  6. Surat pernyataan
  7. ID card atau surat pengganti ID card
  8. Foto kopi KTP

Setelah syarat-syarat dilengkapi dan permohonan diajukan, pihak otoritas bandara akan mengadakan screening bagi pemohon kartu pas bandara.

Nantinya akan tertulis kode-kode tertentu di dalam kartu pas dan masa berlaku kartu pas bandara.

Beberapa kode hanya bisa masuk ke area yang sudah ditentukan saja. Berikut sejumlah kode untuk memasuki area-area terbatas di Bandara Soekarno-Hatta:

  • P = Platform
  • A = Arrival Hall
  • B = Boarding Lounge
  • C = Chek In Counter
  • S = Shopping Arcade
  • T = Tower
  • G = Gudang (bagian dalam )
  • F = Gudang (bagian luar / halaman gudang )
  • Ain = Arrival International
  • V = Proyek Vital
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com