Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letkol Irfan Suri di Mata Rekan di AAL: Suka Bercanda dan Patriot yang Sangat Dibanggakan

Kompas.com - 28/04/2021, 12:49 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Seorang periang dan suka bercanda. Demikian pendapat seorang teman dari Letkol Irfan Suri, salah satu korban dalam tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.

Letkol Irfan merupakan salah satu dari 53 awak di KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan sekitar 97 kilometer di utara Pulau Bali.

Baca juga: Siapa Mafia di Bandara Soekarno-Hatta yang Dibayar Rp 6,5 Juta, Bukan Petugas tapi Punya Kartu Akses?

Salah seorang teman berinisial F mengatakan, Letkol Irfan dikenal sebagai orang yang rendah hati dan senang bercanda.

F sendiri mengenal Letkol Irfan semasa masih di Akademi Angkatan Laut (AAL).

“Dia seorang pribadi yang humble, suka bergaul dengan siapapun, periang dan suka bercanda. Apa-apa dibawa bercanda sama dia,” kata F di Perum Grand Harmoni BNR, Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Selasa (27/4/2021), dikutip dari Wartakotalive.

Letkol Irfan, diterangkan F, sangat berdedikasi dalam pekerjaannya.

“Dari sisi pekerjaan dia sangat luar biasa, baik dedikasi, tanggung jawab maupun keberanian mengakui kesalahan,” ungkapnya.

F pun memuji rekannya itu sebagai sosok yang pemberani dan seorang patriot yang dibanggakan.

Baca juga: Disebut Terlibat Baiat ISIS, Munarman dan Kuasa Hukum Ungkap Alasan Hadir di Makassar

Karena itu, ia menilai bahwa teman-teman angkatan dan keluarga di TNI AL sangat kehilangan atas kepergian Letkol Irfan.

“Dia benar-benar patriot yang sangat dibanggakan, sangat pemberani,” ujar F lagi.

Sebagai teman seangkatan di ALL yang lulus pada 2002, F mengaku memiliki banyak kenangan indah dan lucu bersama Letkol Irfan.

Dia pun tak segan menyebut rekannya sebagai orang baik.

“Berdasarkan pengalaman hidup bersama, saya simpulkan dia orang baik,” ucap F.

Baca juga: Polisi Bantah Babi yang Ditemukan Warga di Depok Ukurannya Menyusut Seiring Waktu

Pengawas torpedo

F menjelaskan, Letkol Irfan bukan salah satu anak buah kapal (ABK) dalam latihan tempur bersama KRI Nanggala-402.

Letkol Irfan bertugas di Mabes AL sebagai pengawas penembakan torpedo.

“Dia bertugas di dinas senjata peperangan elektronik angkatan laut. Dia ditugaskan Mabes AL untuk supervisi penembakan torpedo,” terang F.

Torpedo, menurut F, adalah senjata strategis di AL. Oleh karena itu, saat penembakannya harus ada yang mengawasi.

“Untuk itulah dia on board di kapal selam Nanggala-420, tapi bukan ABK. Jadi melaksanakan tugas itu atas perintah Mabes AL,” paparnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapal Selam Nanggala hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT kepala latihan di daerah latihan kapal selam TNI AL di laut Bali.

KRI Nanggala 402 izin menyelam ke Komandan gugus tugas penembakan (Danguspurla II) sesuai prosedur untuk selanjutnya kapal menyelam untuk melaksanakan penembakan, Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 WIB.

Namun, saat hendak melepaskan tembakan, komunikasi dengan KRI Nanggala-402 terputus.

Setelah melakukan pencarian selama tiga hari, KRI Naggala-402 dinyatakan subsunk atau tenggelam pada Sabtu (24/4/2021).

Seluruh awak di kapal itu pun dinyatakan gugur dalam bertugas. (Hironimus Rama/Wartakotalive)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Letkol Irfan Suri Jadi Korban KRI Nanggala-402, Teman Angkatan Beri Kesaksian yang Menggetarkan Hati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com