Kusnadi mengungkapkan, selain ciri khas bentuk bangunan, masjid ini juga menyimpan peninggalan bersejarah lainnya.
Di salah satu ruangan, ada sebuah kitab suci Al Quran dari lembaran kulit yang telah berusia ratusan tahun. Al Quran itu disimpan di dalam sebuah kotak kaca untuk dijaga perawatannya. Al Quran ini ditulis tangan langsung oleh salah pendiri masjid, Tubagus Al Mustofa.
Selain Al Quran, di sampingnya terdapat buku khotbah shalat Jumat. Buku itu juga sama-sama ditulis tangan oleh Tubagus Al Mustofa.
Kusnadi menjelaskan, hingga sekarang tulisan di dalam Al Quran dan buku khotbah itu masih terlihat jelas sehingga masih dipergunakan untuk kepentingan jemaah.
"Al Quran diitulis tangan oleh pendiri masjid. Kemarin ada tamu, dibuka dan dibaca masih terbaca jelas," ungkapnya.
Kusnadi juga menyampaikan, keunikan lain dari Masjid Al Mustofa ada sumber mata air yang dipergunakan jemaah untuk berwudhu maupun kepentingan warga setempat.
Sumber mata air yang ada di Masjid Al Mustofa berasal dari lereng gunung yang tak jauh dari sekitar masjid. Untuk menampung air tersebut, pengurus masjid membangun pipa parolan buat dialiri ke sebuh penampungan air (toren).
Kusnadi menyebutkan, mata air itu tidak pernah kering sekalipun dalam musim kemarau berkepanjangan.
"Sumber mata air ini tidak pernah kering meski di musim kemarau," beber dia.
Dengan adanya beberapa benda bersejarah di Masjid Al Mustofa, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menetapkannya sebagai bangunan cagar budaya tahun 2011.
Selama bulan Ramadhan ini, Masjid Al Mustofa melakukan banyak kegiatan seperti pembagian takjil gratis hingga pelaksanaan santri kilat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.