Wilayah pertokoan dikelilingi dinding beton yang tinggi, menyerupai benteng pertahanan yang didirikan VOC di pelabuhan Batavia.
Di salah satu sudut Batavia Stad, berdiri sebuah replika senjata meriam yang sering dipamerkan di beberapa museum di Indonesia.
Pintu gerbang menuju area pertokoan itu juga berarsitektur model zaman kolonial di abad ke-17. Preferensi yang sama juga dapat dilihat dari desain toko-toko yang ada.
Sebagian besar toko terbuat dari kayu dan dicat dengan aneka warna menarik.
Baca juga: Revitalisasi Kota Tua, Anies Tidak Ingin Desainnya Copy Paste dari Tempat Lain
Di kawasan Batavia Stad, yang bersebelahan dengan Danau Ijsselmeer, terdapat juga pelabuhan kapal yang tidak terlalu besar bernama Batavia Haven.
Di sini bersandar sebuah kapal layar model kuno dengan tiang tinggi sebagaimana yang ada pada masa kolonial VOC.
Kapal tersebut merupakan replika dari kapal layar pada masa itu yang diberi nama Batavia dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1995 oleh Ratu Belanda Beatrix.
Kapal Batavia digunakan VOC pada tahun 1628 untuk berlayar ke Pulau Jawa dengan membawa ratusan awak kapal dan penumpang yang akan bekerja di Indonesia.
Akan tetapi, kapal tersebut kandas di wilayah Australia Barat dan hanya penumpangnya yang bisa melanjutkan perjalanan ke kota pelabuhan Batavia di Pulau Jawa.
Kapal ini berlabuh tepat di belakang Batavia Stad Fashion Outlet dan bisa dilihat jelas dari lantai atas restoran La Place.
Selain kapal Batavia, ada pula beberapa kapal kecil yang sering berlalu-lalang di pelabuhan Batavia Haven.
(Editor: I Made Asdhiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.