Mereka menyusun skenario, membuat seolah-olah babi ngepet itu benar ada di wilayah mereka, ujar Imran.
Sebelumnya diberitakan bahwa sejumlah orang menangkap seekor babi yang diduga babi ngepet. Untuk menjerat siluman tersebut, orang yang menangkapnya dipercaya harus bugil terlebih dahulu.
"Ini sebagai syarat penangkapan babi ngepet," ujar Martalih, salah satu orang yang mengaku menangkap babi itu, di lokasi kejadian, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Mitos Babi Ngepet, Adakah Hubungannya dengan Sejarah Celengan Babi?
Imran memastikan semua kabar yang kadung tersebar selama beberapa hari terakhir adalah hasil rekayasa, mulai dari cerita delapan orang warga bugil menangkap babi ngepet sampai kisah-kisah orang yang berubah jadi babi.
"Mereka hanya buka baju saja (saat menangkap babi)," ujarnya.
"Jadi kalau disampaikan sebelumnya babi tersebut ada kalung di leher, ikat kepala merah, itu adalah bohong. Sekali lagi saya sampaikan, bohong, tidak benar," tegas Imran.
AI dan kawan-kawannya yang ikut merekayasa isu babi ngepet membeli seekor babi secara online dengan harga Rp 900.000.
Setelah tiba, babi itu dilepas di dekat rumah AI, sebelum kemudian ditangkap lagi.
Orang yang membunuh dan mengubur babi itu juga sudah termasuk dalam skenario, termasuk upaya memviralkannya.
"Supaya skenario itu nyambung dari awal sampai akhir itulah, peran-peran orang-orang tertentu sudah diatur," kata Imran.
Baca juga: Motif Pelaku Rekayasa Isu Babi Ngepet di Depok: Supaya Terkenal
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.