Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Si Bolang: Bacok Korban Begal, Tertangkap, Akhirnya Tewas Dihajar Warga

Kompas.com - 29/04/2021, 17:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Noval alias Bolang, kerap bertindak kejam saat membegal. Bolang tak segan-segan membacok korbannya.

Namun, Bolang tak semujur biasanya ketika kali terakhir beraksi. Dia tewas dihajar massa.

Ya, Bolang dikenal sebagai salah satu anggota komplotan begal yang beraksi di Pasar Minggu. Pada Rabu (28/4/2021) dini hari, Bolang beraksi bersama rekan-rekannya, Cosmas (28), Bogel (31), dan Ambon.

Mereka mencari dan berhasil menemukan targetnya di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Volvo di Jalan Raya Pasar Minggu, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca juga: Satu Terduga Begal di Lenteng Agung Tewas Dihakimi Massa

Korban pada malam itu adalah Muhammad Rizki (16) dan Sujud Triwibowo (22). Rizki, Sujud, dan teman-temannya sedang melintas di Jalan Pasar Minggu, mereka baru saja pulang berbelanja dari Pasar Senen.

"Dan pada saat melintas di Jalan Raya Pasar Minggu dan (mereka) berhenti di SPBU Volvo Pasar Minggu, Jalan Raya Pasar Minggu, tiba-tiba datang kurang lebih empat orang laki laki yang tidak dikenal," ujar Kapolsek Pasar Minggu Kompol Effi Zulkifli saat dikonfirmasi.

Rizki kemudian mengalami luka robek di bagian kepala sebelah kanan dan kiri akibat sabetan celurit. Sementara itu, Sujud mengalami luka bacok di bagian lengan tangan kiri.

Sepeda motor Rizki kemudian dibawa kabur oleh komplotan begal. Adapun motor yang berhasil dibawa kabur berjenis Honda Beat dengan nomor polisi B 3994 EBV.

Ditangkap warga

Mobil polisi membawa para komplotan diduga begal di Gang 100 Jalan Raya Lenteng Agung, tepatnya di dekat Halte Politeknik Bunda Kandung, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu (28/4/2021) dini hari.Dok. Warga Mobil polisi membawa para komplotan diduga begal di Gang 100 Jalan Raya Lenteng Agung, tepatnya di dekat Halte Politeknik Bunda Kandung, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu (28/4/2021) dini hari.

Bolang bersama komplotan begal kemudian kabur ke arah Tanjung Barat. Salah satu saksi mengejar pelaku dengan naik motor.

"Saat di Tanjung barat salah satu pelaku jatuh dari sepeda motor dan pelaku dapat diamankan oleh saksi dan dibantu oleh warga sekitar," ujar Effi.

Para pelaku diringkus oleh warga tepatnya di Gang 100, RT 001 RW 002, Jalan Raya Lenteng Agung, tepatnya dekat Halte Politeknik Bunda Kandung, Jagakarsa, komplotan begal dihentikan warga setempat.

Baca juga: 4 Begal Tertangkap Warga di Lenteng Agung, Sempat Bacok 2 Korban di Pasar Minggu

Warga dan sopir ojek daring langsung berkumpul di sekitar lokasi kejadian. Mereka tampak geram terhadap para pelaku diduga begal yang tertangkap.

Dalam video yang diterima Kompas.com, tampak sejumlah warga menghakimi terduga pelaku. Ada yang menendang kepala, ada juga yang melempar benda tumpul ke arah pelaku yang tersungkur di pinggir jalan.

"Salah satu pelaku atas nama Muhamad Noval dihakimi massa hingga meninggal dunia," ujar Effi.

Bolang saat itu masih memakai pakaian lengkap. Ia berjaket dan bercelana jeans.

Sementara itu, tiga komplotan begal lainnya berhasil diamankan oleh anggota Polsek Jagakarsa. Mereka juga tak luput dari sasaran kemarahan para warga.

"Dan kemudian (pelaku) diserahkan ke Polsek Pasar Minggu mengingat TKP ada di Wilayah Polsek Pasar Minggu," ujar Effi.

Polisi pun akhirnya membawa jenazah Bolang ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur. Barang bukti lainnya disita polisi berupa dua unit sepeda motor Honda Beat milik komplotan begal, dua buah celurit, dan sepeda motor milik korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com