JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang pengurus Masjid Al Amanah di Bekasi yang usir warga karena pakai masker, menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com pada Senin (3/4/2021).
Berikut 4 berita yang paling banyak dibaca di Megapolitan Kompas.com sepanjang Senin kemarin.
Pengurus Masjid Al Amanah di Jalan Kp Tanah Apit RT 002 RW 009, Medan Satria, Kota Bekasi, sebelumnya sudah dua kali ditegur polisi karena larangan pemakaian di dalam masjid.
Hal ini disampaikan Kapolsek Medan Satria Kompol Agus Rohmat.
Agus menjelaskan, pihaknya pernah langsung menegur Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Amanah sebelumnya pada 2020 dan Januari 2021 karena masalah serupa.
"Tahun 2020 dan Januari (2021), sudah ditegur (terkait melarang jemaah pakai masker)," kata Agus, dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (3/5/2021).
Setiap kali datang ke masjid tersebut, disebutkan Agus, pihaknya memberikan arahan protokol kesehatan (prokes).
Baca selengkapnya di sini.
Isak tangis terdakwa Haris Ubaidillah mewarnai persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (3/5/2021).
Agenda sidang adalah pemeriksaan saksi fakta dan terdakwa untuk kasus kerumunan massa yang terjadi di Petamburan, Jakarta Pusat, 14 November 2020 lalu.
Haris menangis karena menyesal menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Rizieq pada hari yang sama. Awalnya, Haris -yang merupakan ketua panitia dua acara tersebut- mendapat informasi bahwa Rizieq ingin menggelar pernikahan putrinya secara terbatas.
"Acara ini adalah acara peringatan baginda Nabi Muhammad SAW. Habib, saya mohon maaf Habib...," kata Haris sambil menangis sesenggukan.
"Beliau (Rizieq) mengatakan pada saat rapat dengan Kiai Shabri (eks Ketum FPI) mengatakan bahwasanya Habib Rizieq akan melaksanakan pernikahan secara terbatas," lanjut Haris.
Baca selengkapnya di sini.
Tanah Abang, sebagai pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara, memiliki daya tarik tersendiri bagi para jago alias preman.
Sejak pemerintah "angkat tangan" dalam mengurus pasar yang mulai tak terkendali dan semrawut tersebut, saat itu lah preman dari berbagai etnis dan wilayah masuk untuk bantu "menata" Tanah Abang.
Kelompok preman memperoleh banyak uang atas jasa keamanan, parkir, dan kebersihan dari para pedagang. Tak jarang para jago tersebut juga mengompas demi mendapatkan uang. Baca juga: Sejarah Tanah Abang: Terkena Mala
Salah satu preman paling tersohor di Tanah Abang adalah Hercules. Pria yang memiliki nama asli Rozario Marshal ini kerap berurusan dengan pihak berwajib karena terlibat pemerasan hingga penyerangan terhadap petugas.
Catatan TribunManado.co.id, Hercules dan kelompoknya sudah malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an.
Baca selengkapnya di sini.
Pasar Tanah Abang tengah menjadi sorotan publik setelah dipadati pengunjung pada Minggu (2/5/2021). Para pengunjung tampak berdesakan mulai dari pintu masuk hingga lorong-lorong kios pasar.
Protokol kesehatan Covid-19 pun diabaikan. Tak ada pengunjung yang menjaga jarak sehingga terjadi kerumunan di pasar tersebut.
Salah satu pedagang di area los D di lantai LG, Blok A Pasar Tanah Abang, mengaku lonjakan pengunjung memberikan dampak positif kepada para pedagang.
Pasalnya, mereka bisa meraup keuntungan setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19 pada Lebaran 2020.
"Sudah beberapa hari ini ramai terus. Ya lumayan pendapatan. Kalau tahun lalu kan tutup, dagang online juga enggak seramai di sini," ujar pedagang yang enggan disebutkan namanya.
Pedagang itu pun mengaku tak khawatir dengan potensi penularan Covid-19 meski berinteraksi di tengah kerumunan pengunjung. Dia mengaku sudah terbiasa melihat pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan, misalnya tidak memakai masker dengan benar.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.