Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padat Merayap di Tengah Pandemi, Kenapa Harus ke Pasar Tanah Abang?

Kompas.com - 04/05/2021, 08:23 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Pengunjung Pasar Tanah Abang lainnya, Dewi (28), mengaku ia berbelanja ke Pasar Tanah Abang karena sudah tradisi.

"Setiap tahun memang belanjanya ke Pasar Tanah Abang. Jadi enggak lengkap saja kalau enggak ke sini," kata Dewi saat ditemui di Blok B Pasar Tanah Abang, kemarin.

Dewi yang datang bersama ibunya mengaku masih khawatir berbelanja di Pasar Tanah Abang di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, ia sengaja belanja ke Pasar Tanah Abang di hari kerja untuk menghindari kepadatan pengunjung.

"Kalau hari Sabtu Minggu saya juga sudah prediksi pasti ramai. Makanya saya sekarang belanjanya," kata dia.

Asal pengunjung tidak terlalu padat dan tertib menggunakan masker, maka ia meyakini penularan Covid-19 bisa dicegah.

Baca juga: Sejarah Tanah Abang: Terkena Malapetaka Berkali-kali, tapi Tetap Berdiri Tegak

Sementara itu, Nanik (40), berbelanja pakaian di Pasar Tanah Abang secara grosir untuk nantinya dijual kembali di lapak pasarnya di Rangkasbitung, Banten. Ditemani anak laki-lakinya, Nanik memborong sejumlah pakaian muslim hingga kaos.

Nanik mengaku memilih pasar Tanah Abang karena harganya yang murah jika beli secara grosir. Ia pun bisa meraih keuntungan berlipat.

"Nanti kalau pas saya jual lagi bisa naikin dua kali lipat," katanya.

Selain itu, Nanik juga senang berbelanja ke Pasar Tanah Abang karena bisa naik KRL dengan tarif yang murah. Ia hanya perlu merogoh kocek Rp 16.000 untuk sekali perjalanan pulang pergi.

Oleh karena itu, Nanik menyayangkan KRL tak lagi berhenti di Stasiun Tanah Abang pada pukul 15.00-19.00 WIB. Nanik pun terpaksa mempersingkat waktu belanjanya.

"Tadi habis selesai belanja langsung buru-buru supaya masih dapat kereta sebelum jam 15.00," ucap Nanik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com