Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Stasiun Tanah Abang Ditutup, Penumpang KRL di Stasiun Karet Melonjak 73 Persen

Kompas.com - 04/05/2021, 10:52 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan penumpang KRL terjadi di Stasiun Karet dan Stasiun Palmerah, Jakarta, pada Senin (3/5/2021).

Hal ini imbas penutupan operasional Stasiun Tanah Abang pukul 15.00-17.00 WIB.

"Tercatat jumlah pengguna di Stasiun Palmerah mencapai 12.464 orang atau bertambah 49 persen dibanding waktu yang sama Senin (26/4/2021) pekan lalu di waktu yang sama, yaitu 8.333 orang," kata Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: Imbas Penutupan Stasiun Tanah Abang, Terjadi Lonjakan Penumpang di Stasiun Palmerah

Lonjakan penumpang yang lebih tinggi juga terjadi di Stasiun Karet sebagai stasiun alternatif lainnya.

"Stasiun alternatif lainnya, yaitu Karet, juga mencatat kenaikan jumlah pengguna hingga 73 persen dibanding Senin pekan lalu pada waktu yang sama. Hingga pukul 21.00 Senin, Stasiun Karet telah melayani 7.535 pengguna," ungkap Anne.

Sementara itu, secara kumulatif, jumlah pengguna KRL di seluruh stasiun hingga pukul 21.00 WIB mencapai 455.627 orang, naik 7 persen dibandingkan Senin pekan lalu dengan jumlah 423.623 penumpang.

"Stasiun Tanah Abang sendiri mencatat volume pengguna mencapai 31.325 orang," kata Anne.

Baca juga: Dievaluasi, Stasiun Tanah Abang Masih Ditutup Pukul 15.00-19.00, tetapi Penumpang Boleh Transit

KAI Commuter telah melakukan sejumlah penyesuaian di stasiun alternatif. Contohnya, dilakukan penyekatan di Stasiun Palmerah.

"Penyekatan bertujuan untuk menghitung jumlah pengguna yang naik KRL sesuai kuota masing-masing stasiun," kata Anne.

"Penyekatan di Stasiun Palmerah dibagi dalam beberapa zona, yaitu saat pengguna akan masuk stasiun, di hall tengah stasiun, hingga ujung di depan pos kesehatan untuk selanjutnya diarahkan menuju peron 1," imbuhnya.

Kuota penumpang di setiap rangkaian KRL dari Stasiun Palmerah juga ditambah.

"Tambahan kuota diambil dari Stasiun Tanah Abang yang sementara tidak melayani pengguna," kata Anne.

Baca juga: Antisipasi Kepadatan Pengunjung, Polisi Bakal Buka Tutup Jalan di Kawasan Pasar Tanah Abang

Kemudian, petugas KAI dan petugas keamanan secara rutin mengingatkan penumpang soal protokol kesehatan.

"Selain itu, apabila terjadi kepadatan, petugas akan melakukan penyekatan di area stasiun," kata Anne.

Setelah mengevaluasi hari pertama diterapkannya kebijakan, mulai Selasa ini, pengguna KRL commuter line bisa berhenti di Stasiun Tanah Abang untuk transit atau berganti kereta.

"Mulai Selasa (4/5) pengguna KRL akan diizinkan transit atau berganti kereta di Stasiun Tanah Abang," kata Anne.

Namun, Stasiun Tanah Abang, kata Anne, tetap tidak melayani pengguna yang hendak keluar maupun masuk stasiun pada pukul 15.00-19.00.

Baca juga: Padat Merayap di Tengah Pandemi, Kenapa Harus ke Pasar Tanah Abang?

Dengan kebijakan baru ini, pengguna KRL lintas Rangkasbitung bisa turun di Stasiun Tanah Abang untuk berganti kereta ke jurusan lain, seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

Adapun penutupan Stasiun Tanah Abang dilakukan guna mengantisipasi lonjakan penumpang di area stasiun maupun pengunjung Pasar Tanah Abang.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, rekayasa jadwal perjalanan dipertimbangkan karena sebagian pengunjung Pasar Tanah Abang datang menggunakan KRL.

Berdasarkan data yang didapatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terdapat lebih kurang 45.000 penumpang yang turun di Stasiun Tanah Abang pada Sabtu (1/5/2021).

Hal itu membuat kondisi pasar Tanah Abang padat dan dikhawatirkan menimbulkan klaster penularan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com