"Kita nyasar, tujuan sebenarnya ke Green Lake, nyasar di daerah Jakarta Pusat, Pasar Baru, terus kita sempat menanyakan alamat waktu nyasar," ungkap Henra.
Henra mengaku telah beberapa kali menanyakan arah untuk ke Green Lake, tetapi tetap tersasar.
Kemudian, mobil kembali berhenti di kawasan Duri Kosambi.
"Itu kita haus, Yeremias turun untuk beli rokok dan minum, sekalian tanya alamat," kata Henra.
Namun, Henra tetap berada di dalam mobil. Sekitar empat sampai lima menit setelah Yeremias turun dari mobil, Henra mengaku mendengar suara teriakan Yeremias.
" 'Pele, pele', artinya 'tahan beliau', 'tahan beliau'," kata Henra.
Mendengar teriakan Yeremias, Henra segera turun dari mobil.
Menurut Henra, yang dimaksud Yeremias adalah agar mereka yang ada di mobil ikut membantu menahan Mario yang hendak membacok seseorang yang ternyata adalah Yustus Corwing alias Erwin.
Henra mengaku awalnya tak tahu bawa korban adalah Erwin.
"Jadi saya keluar, kemudian lihat si Mario kejar (Erwin) sempat dia (Erwin) lari, dia jatuh, berdiri, lalu Mario bacok beberapa kali dan dia sempat lari," kata Henra.
Baca juga: Ubah Keterangan di Depan Hakim, Saksi Mengaku Tak Disuruh John Kei
Henra segera menyambangi tempat pembacokan. Menurut dia, warga telah banyak berkumpul di lokasi.
"Saya bacok sekali (Erwin) di punggung, lalu saya balik (ke mobil) karena warga banyak (berkerumun)," jelasnya.
"Di mobil itu Yeremias marah bilang kenapa tidak tahan Mario karena dia (korban) masih saudara," imbuhnya.
Usai kejadian, rombongan Henra tak jadi ke Green Lake. Mereka pergi ke PT. Adyawiksa yang berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
John Kei kini terjerat kasus perencanaan pembunuhan dan pengeroyokkan.