Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjual Jasa Penukaran Uang Jalanan, Nekat di Tengah Pandemi demi Kejar Rezeki

Kompas.com - 05/05/2021, 06:23 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sianturi (47) bersama istri dan anaknya duduk di pinggir Jalan Otista Raya, mengarah Jalan Raya Ciputat-Bogor. Lokasinya tak jauh dari Terminal Bayangan Cimanggis, Tangerang Selatan.

Di depannya, tampak meja kecil dengan tumpukan uang lembaran pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, sampai Rp. 20.000 yang masing-masing terkemas dalam plastik.

Sesekali dia berdiri dari tempat duduknya. Melambaikan tangan kepada pengendara yang melintas, seraya menawarkan berlembar-lembar uang di tangannya.

"Tukar Pak. Asli, asli," kata Sianturi ke pengendara yang melintas.

Baca juga: Kisah Penjual Gorengan di Pasar Baru, Putranya Pilih Beli Susu daripada Baju Lebaran

Sianturi merupakan salah satu dari sekian banyak penyedia jasa penukaran uang pinggir jalan yang kerap muncul jelang Lebaran.

Sudah satu dekade dia dan istrinya, Nurhayati (44) menjadi penyedia jasa tukar uang di pinggir jalan. Melayani pelanggan yang mencari uang "receh" untuk dibagikan saat Lebaran.

"Ya ini mah kerja musiman. Sudah lama di sini, kurang lebih 10 kali Lebaran lah," kata Sianturi saat diwawancarai, Selasa (4/6/2021).

Sejak 2010, Sianturi maupun Nurhayati tak pernah absen menjadi penyedia jasa tukar uang dadakan di pinggir jalan.

Hanya pada Ramadhan 2020 keduanya memutuskan rehat dan tidak bekerja. Alasannya, karena khawatir terpapar Covid-19.

"Tahun lalu karena awal-awal Covid-19, ngeri. Kalau sekarang sudah lumayan berani," timpal Nurhayati.

Baca juga: Deretan Sanksi bagi Warga yang Nekat Mudik Saat Larangan Mudik 6-17 Mei

Pada tahun ini, keduanya berupaya melawan rasa takut dan memberanikan diri untuk kembali melakoni pekerjaan musimannya, meski masih di tengah situasi pandemi Covid-19.

Keduanya rela bertaruh nyawa dari ancaman virus dan potensi tindak kejahatan di jalan, dengan harapan bisa meraup rejeki pada masa jelang Lebaran.

"Intinya berserah diri sama Yang di Atas," tegas Nurhayati.

Sianturi dan Nurhayati biasa membuka lapaknya mulai pukul 09.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Topi dan masker kain tak pernah lepas dari kepala dan wajah. Tak lain, untuk melindungi diri dari terik matahari, juga debu dan asap kendaraan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com