Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Kerumunan dalam Konser Musik di Cilandak Timur, Bermula dari Bazar yang Sepi...

Kompas.com - 05/05/2021, 07:32 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah konser musik yang menimbulkan kerumunan orang di Cibis Park, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan sempat menghebohkan dunia maya.

Video konser musik yang menampilkan sejumlah band beredar viral di media sosial.

Para penonton terlihat melanggar protokol kesehatan. Mereka tak memakai masker dan menjaga jarak.

Mereka dengan asyik berjingkrak dan melompat ke sana-sini.

Baca juga: Lurah Cilandak Timur Sebut Konser Musik di Area Cibis Park Tak Berizin

Berikut fakta-fakta hingga saat ini terkait konser musik yang membuat kerumunan tersebut.

1. Konser musik tak berizin

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan, konser musik di Cibis Park, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tak berizin.

Azis menegaskan, izin awal yang disampaikan oleh penyelenggara adalah kegiatan bazar UMKM.

Adapun peserta bazar UMKM merupakan pedagang makanan.

“Sekali lagi, izinnya adalah izin kegiatan bazar UMKM. Di sana jual ayam bakar, sate taichan, teh tarik. Dari tahun ke tahun rutin seperti itu,” tambah Azis.

Baca juga: Bazar Sepi, Penyelenggara Inisiatif Bikin Konser Musik di Cilandak yang Videonya Viral karena Timbulkan Kerumunan

Azis mengatakan, penyelenggaraan konser musik tersebut tak diberitahukan kepada aparat.

“Awalnya adalah kegiatan bazar UMKM kemudian tanpa izin mengubah bentuk kegiatannya menjadi pertunjukan musik sehingga kemudian viral tidak terkontrol,” tambah Azis.

2. Konser musik digelar karena bazaar UMKM sepi

Konser musik di bazar UMKM digelar untuk meramaikan suasana.

Menurut Azis, kegiatan bazar UMKM dirasa sepi pengunjung setelah beberapa hari digelar.

Ia mengatakan, pihak penyelenggara bazar kemudian meminta bantuan salah satu tenant untuk meramaikan bazar UMKM.

“Jadi awal mulanya adalah kegiatan bazar UMKM, namun karena dirasa sepi, kemudian beberapa saat berlalu maka pada 1 Mei 2021, sekitar setelah berbuka puasa dilakukan kegiatan musik dan akhirnya viral,” tambah Azis.

3. Bazar setop, stan disegel

Polisi pun langsung menghentikan kegiatan bazar UMKM di area Cibis Park, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Senin (3/5/2021).

Polisi menyegel bazaar UMKM di area Cibis Park, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin (3/5/2021).Dok. Polres Metro Jakarta Selatan Polisi menyegel bazaar UMKM di area Cibis Park, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin (3/5/2021).

“Langsung kami hentikan di tempat dan saya sudah koordinasi dengan Satpol PP untuk memberikan tindakan sesuai dengan protokol kesehatan, sesuai dengan peraturan dari pemerintah dari gubernur ya,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin siang.

Azis menambahkan, penyelenggara bazar UMKM juga telah diberikan sanksi. Polisi telah menyegel stan-stan di bazar UMKM tersebut.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan Ujang Hermawan mengatakan, anggota Satpol PP juga telah menyegel lokasi penyelenggaraan acara bazar UMKM dan lokasi konser musik tersebut.

4. Polisi tak segan usut

Polres Metro Jakarta Selatan memastikan akan mengusut tuntas dugaan tindak pidana dalam pelanggaran protokol kesehatan terkait kerumunan yang terjadi dalam acara konser musik di Cibis Park.

Baca juga: Konser Musik di Cilandak Timur Tak Berizin, Kapolres: Izinnya Bazar UMKM Ramadhan

Azis mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi terkait dugaan tindak pidana terkait pelanggaran protokol kesehatan.

“Kita tidak main-main terhadap pelanggaran yang demikian sehingga jika memang ada pidananya, akan kita sidik pidananya. Jika memang melanggar protokol kesehatan tentu kita akan tegakkan aturan-aturan protokol kesehatan,” ujar Azis.

5. Polisi periksa 12 saksi

Sebanyak 12 orang telah diperiksa terkait konser musik di area Cibis Park, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang menimbulkan kerumunan.

Azis mengatakan, ke-12 orang tersebut diperiksa sebagai saksi.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan saksi. Kemudian manajemen dari pemilik lokasi, pengelola, termasuk dari event organizer. Total 12 orang sudah kami lakukan pemeriksaan,” ujar Azis di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (4/5/2021).

Azis mengatakan, pihak-pihak yang diperiksa meliputi saksi-saksi yang ada di lokasi dan diduga bertanggung jawab terhadap kegiatan konser musik itu.

Menurut Azis, pihaknya masih memeriksa saksi-saksi yang lain.

“Setelah ini kami akan melakukan gelar perkara termasuk memeriksa, masih memeriksa beberapa saksi yang lain untuk menentukan statusnya yang ke tingkat penyidikan hingga menentukan siapa yang bertanggung jawab,” tambah Azis.

6. Pengisi acara akan diperiksa

Sejumlah pengisi acara di konser musik yang digelar di Cibis Park, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dipastikan akan diperiksa penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.

Polres Metro Jakarta Selatan masih menjadwalkan agenda pemeriksaan kepada para pengisi acara konser.

“Ya (pengisi acara akan dipanggil). Kan cukup banyak makanya dalam waktu satu hari kita sudah memeriksa 12 saksi. Itu sudah cukup cepat juga,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (4/5/2021) siang.

Azis mengatakan, Polres Metro Jakarta Selatan serius untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana dalam pelanggaran protokol kesehatan di acara konser musik tersebut.

Pihaknya masih perlu memeriksa saksi-saksi lain.

“Kita akan periksa di hari berikutnya,” tambah Azis.

7. Superglad buka suara

Band Superglad diketahui menjadi salah satu pengisi acara tersebut.

Mengenai video tersebut, Kompas.com mengonfirmasi kepada pihak band Superglad.

Yuri selaku manajer Superglad mengaku, menerima acara tersebut lantaran pihak penyelenggara acara telah mengantongi izin.

“Jadi sebenarnya kenapa saya mau mengambil offline tersebut, itu dikarenakan pihak EO yang menyelenggarakan (acara) memastikan bahwa mereka sudah mempunyai, mendapatkan izin keramaian, baik izin prokes,” kata Yuri lewat sambungan telepon, Senin (3/5/2021).

“Makanya Superglad mau mengambil event offline tersebut,” ujar Yuri melanjutkan.

Yuri juga memastikan, pihak Superglad telah mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Hanya saja, untuk penonton yang hadir dan tak mengenakan masker, pihak Superglad tidak tahu menahu.

“Untuk Superglad sendiri saya sebagai manajer pun menyiapkan hand sanitizer, tisu untuk personel dan kru saya, bahwa memastikan mereka memakai masker dan pakai hand sanitizer, selalu mengikuti prokes,” ucap Yuri.

“Tapi untuk penonton yang tidak memakai masker itu sudah bukan kewajiban Superglad untuk mengatur,” kata Yuri.

Yuri juga mengatakan, sebelumnya Superglad telah menjalani tes swab sebelum tampil di acara tersebut.

“Kita mematuhi peraturan, kita lepas masker hanya karena manggung,” ungkap Yuri.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah pun meminta masyakarat untuk tetap waspada terkait bahaya penularan Covid-19.

Ia memperingatkan bahwa kegiatan yang menimbulkan kerumunan masih dilarang.

“Ini pesan bagi masyarakat lain saat ini kita masih waspada terhadap bahaya Covid-19, terhadap penyebaran Covid-19,” ujar Azis.

Ia melihat masih ada orang yang mencoba melakukan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan di tengah aturan penerapan protokol kesehatan.

“Saya tambahin ya, ini pesan ya. Ini merupakan peringatan bagi kita semua. Sekali lagi tolong dukung pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan sehingga Covid-19 bisa dikendalikan. Jika perlu bisa musnah dari negeri kita tercinta ini,” tambah Azis.

“Tetapi jika ada yang melanggar tentu, kita usut tuntas sebagai pembelajaran bagi yang lain,” ujar Azis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com