Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPAI Ungkap Ada Kasus Pencabulan Anak 6 Tahun yang Belum Diselesaikan Polres Bekasi

Kompas.com - 05/05/2021, 08:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) telah menyambangi Polres Metro Bekasi Kota, beberapa waktu lalu, guna mempertanyakan beberapa kasus tindakan asusila.

Satu kasus mengenai dugaan pencabulan yang dialami anak perempuan berusia 6 tahun oleh tetangganya di kawasan Kota Bekasi, Jawa Barat.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) LPAI, Henny Adi Hermanoe mengatakan, peristiwa dugaan pencabulan itu terjadi pada Februari 2021, namun korban baru melapor ke LPAI Maret 2021.

Adapun tujuan pihak korban melaporkan ke LPAI untuk meminta pendampingan setelah kasus tersebut dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota.

Baca juga: Wali Kota Bekasi: Pemakaian Masker di Tempat Umum, Termasuk di Rumah Ibadah, Bersifat Wajib

"Kami juga menanyakan kasus lain yang menimpa anak 6 tahun yang diduga menjadi korban pelecehan seksual. Iya belum (ditangkap pelakunya)," kata Henny saat dihubungi, Selasa (4/5/2021).

Henny mengatakan, polisi beralasan pelaku telah berpindah alamat sehingga sulit ditangkap.

Bahkan, kata Henny, polisi menyebut pelaku memiliki gangguan kejiwaan yang diketahui berdasarkan keterangan saksi yakni tetangga korban.

"Kemarin saya bertanya (ke Polisi), bahwa terduga pelaku diduga mengidap sakit kejiwaan diketahui dari tetangga dan sudah pindah alamat. Ini yang kita akan dorong kembali," ucap Henny.

Baca juga: 2 Kali Mangkir Dipanggil Polisi, Anak Anggota DPRD Bekasi yang Diduga Perkosa Remaja Akan Dijemput Paksa

Belum terungkapnya dugaan pencabulan itu menambah daftar kasus dugaan asusila yang harus diungkap Polres Metro Bekasi Kota.

Henny juga sempat menanyakan perkembangan kasus dugaan pemerkosaan yang dialami remaja perempuan, PU (15) terhadap anak dari anggota DPRD Bekasi, AT (21).

Kasus yang juga terdapat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) untuk prostitusi itu juga disebut masih penyelidikan.

"Tapi saya selalu berpesan bahwa kita beri waktu untuk teman-teman upaya sesuai dengan prosedur dan kami akan berkomuniksi untuk mendorong terus supaya kasus ini bisa terselesaikan," kata Henny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com