Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Curi Start Mudik, Jumlah Penumpang Pesawat Jakarta-Lampung Membeludak

Kompas.com - 05/05/2021, 16:23 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Banyaknya warga yang mencuri start pulang kampung di H-1 sebelum larangan mudik berlaku membuat jumlah penumpang pesawat membeludak.

Kapasitas penumpang pesawat bahkan mencapai 100 persen, alias tak ada lagi kursi kosong yang tersisa.

Ini terjadi pada maskapai Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6712 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Raden Inten II Bandar Lampung, Rabu (5/5/2021) sore.

Pantauan Kompas.com, pesawat yang lepas landas pukul 16.00 WIB itu terisi penuh oleh penumpang. Tak ada satu pun bangku yang kosong. Mulai dari kursi bisnis di barisan depan hingga ke kursi barisan paling belakang semuanya sudah terisi.

Baca juga: H-1 Larangan Mudik, Bandara Soekarno-Hatta Padat

Maskapai penerbangan saat ini memang diperbolehkan untuk mengangkut penumpang sesuai aturan yang diterbitkan Kementerian Perhubungan pada Januari 2021 lalu.

Ini berbeda dengan moda transportasi lain seperti kereta api yang hanya mengangkut maksimal 70 persen penumpang dari total kapasitas.

Meski tak ada pembatasan kapasitas dan protokol jaga jarak, semua penumpang dan awak kabin tertib menggunakan masker untuk mencegah penularan Covid-19.

Salah satu penumpang, Arsyi (26), mengaku sedikit khawatir dengan kondisi pesawat yang penuh. Namun, ia terpaksa mengambil risiko demi mudik ke kampung halaman.

Baca juga: Mulai Berlaku Besok, Ini Dokumen yang Wajib Dibawa Penumpang Pesawat Saat Masa Larangan Mudik

"Untungnya penerbangannya singkat ya, semoga aman," kata dia.

Karyawan swasta yang bekerja di Jakarta ini mengaku sengaja mudik hari ini guna menghindari aturan larangan mudik dari pemerintah yang akan mulai berlaku 6-17 Mei.

"Kalau besok kan sudah susah kalau mau pulang," ujarnya.

Tak hanya di dalam pesawat, kondisi Terminal II Bandara Soekarno-Hatta juga dipadati oleh warga yang hendak mudik. Antrean calon penumpang terjadi sejak area pemeriksaan surat hasil tes negatif Covid-19, pemeriksaan barang, area check in, hingga area restoran.

Antrean yang paling panjang terjadi saat akan memasuki area boarding. Meski sudah dipecah menjadi empat baris, antrean tetap mengular sekitar sepanjang 50 meter.

Banyaknya pesawat yang delayed semakin membuat penumpang menumpuk di gate keberangkatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com