JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Administrasi Jakarta Utara menertibkan 17 kafe di kawasan lokalisasi Gang Royal, Jalan Rawa Bebek Selatan, Penjaringan.
Kasi Operasi dan Penindakan Satpol PP Jakarta Utara Purnama mengatakan, pembongkaran ini bermula dari aduan masyarakat terkait adanya aktivitas hiburan malam di bulan Ramadhan.
"Dalam menindaklanjuti aduan masyarakat terkait tempat hiburan malam yang berada di Gang Royal," kata Purnama dalam keterangannya, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Lokalisasi Gang Royal Penjaringan Digerebek, Ada Kamar Bawah Tanah untuk Kencan
"17 kafe yang menyediakan kamar untuk tempat PSK melayani pria hidung belang kami tertibkan," sambungnya.
Dari hasil penertiban tersebut, Satpol PP menyita 24 kasur busa, 15 bangku plastik, meja dan bangku kayu yang selanjutnya dikirim ke Gudang Walang, Jakarta Utara.
Purnama mennyebutkan, lebih dari 100 petugas gabungan yang melibatkan TNI, Polri, Sudin Perhubungan, Sudin Sosial, hingga petugas PPSU ikut dalam penertiban tersebut.
Baca juga: Bongkar Bangunan Liar di Area Lokalisasi Gang Royal, Satpol PP Sita Puluhan Alat Kontrasepsi
Purnama menambahkan, saat penertiban berlangsung, pihaknya tidak mendapati pemilik lokasi hiburan malam tersebut.
"Demikian juga para pekerjanya. Dengan penertiban ini kami berharap masyarakat dapat kembali beraktivitas menjalankan bulan suci Ramadhan tanpa terganggu," ucap Purnama.
Laporan Tribun Jakarta, penertiban berawal saat petugas masuk dari gapura samping Sekretariat RW 013 Kelurahan Penjaringan.
Satu per satu pintu kafe di pinggir rel tersebut didobrak. Tak ada orang di tiap kafe, tetapi barang-barang di dalamnya masih utuh.
Kasur, bantal, kursi, hingga pengeras suara yang biasa digunakan di lokasi prostitusi tersebut tak luput dibongkar petugas.
Di beberapa kasur terlihat ada noda diduga bekas sperma.
Baca juga: Fakta Kafe Seks di Gang Royal, Kamar Seukuran Kuburan hingga Catatan Transaksi PSK
Petugas juga menemukan alat kontrasepsi yang berceceran di beberapa kafe Gang Royal. Ada yang bekas pakai, ada yang masih utuh.
Kondom-kondom itu didapati dari dalam kamar yang disediakan di masing-masing kafe.
Saat melakukan penggerebekan, petugas gabungan melihat salah satu kafe tidak terkunci.
Petugas kemudian memasuki kafe tersebut dan mendapati ruangan di dalamnya kosong.
Petugas melihat ada dua pintu di lantai kafe itu.
Ketika pintu-pintu dibuka, ternyata di dalamnya ada tangga yang mengarah ke ruangan bawah tanah.
Ruangan itu dibuat serupa bungker, meski secara teknis, tempatnya berada di lantai dasar alias di bawah rel.
Baca juga: Gang Royal, Lokalisasi Setengah Abad yang Jual Anak di Bawah Umur
Di ruangan bawah tanah itu terdapat tiga kamar dan satu kamar mandi.
Setiap kamar berukuran mirip kuburan dengan ukuran sekitar 2x1 meter.
Suasana gelap dibalut hawa yang sangat pengap menyelimuti kamar-kamar di ruangan bawah tanah tersebut.
Lampu remang-remang yang masih menyala tidak mampu menerangi sekeliling ruang bawah tanah.
Bau tidak sedap perlahan menusuk rongga hidung ketika petugas mulai turun untuk membongkar kamar-kamar tempat bercinta itu.
Petugas mendapati koper berisi pakaian dari salah satu kamar. Sementara dari kamar lainnya, petugas hanya mendapati stop kontak listrik serta sebungkus tisu utuh.
Kasur serta barang-barang dari ketiga kamar itu kemudian dibongkar dan dibawa petugas menuju gudang penyimpanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.