Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Anies, AHY: Dulu Kami Berkompetisi, Sekarang Bersahabat

Kompas.com - 06/05/2021, 19:34 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku sering berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Tentu kami bersahabat, pernah satu masa kita berkompetisi tetapi begitu selesai kembali kita bersahabat," kata AHY seusai bertemu Anies di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/5/2021).

AHY mengatakan setelah kompetisi Pilkada DKI 2017 berakhir, dia sering menghubungi Anies untuk berdiskusi.

Baca juga: AHY Temui Anies di Balai Kota


Dia mengaku, sering menerima dukungan dari Anies dan juga sebaliknya mendukung Anies untuk menjalankan pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dengan baik.

"Termasuk kalau ada masukan gagasan atau apapun yang baik untuk disampaikan tentu dengan senang hati saling membuka diri untuk itu," kata dia.

AHY menyebut pertemuannya di Balai Kota DKI Jakarta tidak membahas terkait politik praktis.

Anies saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan AHY sendiri mengaku masih fokus memimpin Partai Demokrat.

"Artinya tidak ada pembicaraan soal politik praktis yang terlalu jauh, hanya ingin meyakinkan bahwa dalam situasi negeri yang membutuhkan kehadiran kita semua," kata AHY.

Dalam pertemuan tersebut, Anies mengatakan sebuah kehormatan bisa dikunjungi AHY.

Baca juga: Anies ke AHY: Demokrat Melewati Ujian yang Tidak Sederhana

Dia mengatakan, Pemprov DKI dengan tangan terbuka menerima kolaborasi untuk membangun Jakarta bersama-sama.

"Suatu kehormatan bagi kami Pemprov DKI Jakarta, kolaborasi yang kita kerjakan selama ini Insya Allah makin baik dan makin kuat kita kerjakan sama-sama," ucap Anies.

Saat Pilkada DKI 2017, AHY saat itu berpasangan dengan Sylviana Murni. Pasangan itu diusung Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

Namun, suara AHY-Sylviana berada di urutan buncit saat putaran pertama.

Putaran kedua, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bertarung dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Akhirnya, Anies-Sandi meraih suara terbanyak.

Setelah itu, AHY kemudian terpilih secara aklamasi terpilih sebagai Ketum Demokrat menggantikan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com