JAKARTA, KOMPAS.com - Larangan mudik Lebaran 2021 yang ditetapkan pemerintah sudah mulai diberlakukan sejak Kamis (6/5/2021).
Menyikapi larangan mudik itu, Polda Metro Jaya sebelumnya telah menyiapkan 31 lokasi penyekatan di Jabodetabek guna mengantisipasi pelaku perjalanan darat yang masih nekat meninggalkan domisili masing-masing selama periode larangan 6-17 Mei 2021.
Baca juga: Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung
Sebanyak 1.313 personel pun dikerahkan untuk berjaga-jaga di 17 check point dan 14 lokasi penyekatan.
Berikut rangkuman kisah di balik hari pertama pelaksanaan larangan mudik di titik-titik penyekatan di Jabodetabek.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan, ribuan kendaraan terjaring penyekatan pada hari pertama pelaksanaan larangan mudik.
Sebantak 1.070 kendaraan terjaring di Gerbang Tol (GT) Cikarang Barat dan Cikupa di terhitung sejak Kamis dini hari sampai pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Rizieq Shihab kepada Hakim: Saya Sangat Lelah, Semalam Tak Bisa Tidur, Panas Sekali di Penjara
"Sejak pukul 00.00 WIB sampai pukul 12 siang tadi, total sudah ada 1.070 kendaraan yang diputarbalikkan. Ini diperkirakan masih berlanjut terus," kata Yusri kepada wartawan, Kamis.
Adapun jenis kendaraan yang diputar balik terdiri dari 895 kendaraan pribadi dan 175 unit transportasi umum.
"Ini masih berjalan karena 24 jam terus bergerak," jelas Yusri.
Sementara itu, ratusan kendaraan yang melintas di enam titik pos penyekatan di Kota Bogor juga harus diputar balik oleh petugas kemarin.
Sebanyak 172 kendaraan harus diputar balik tersebut terdiri dari 35 kendaraan roda dua dan 137 roda empat.
Kepala Kepolisian Resort Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, ratusan kendaraan itu diputar balik karena melanggar wilayah aglomerasi berdasarkan aturan larangan mudik.
Kendaraan-kendaraan tersebut datang dari wilayah Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat.
"Diputar balik karena sudah ada aglomerasi ya, wilayah Jabodetabek. Sehingga di luar itu (Jabodetabek) kita putar balik," urai Susatyo.
Baca juga: Masjid Kubah Emas Depok, Dibangun Megah Tanpa Hitung Biaya untuk Ingat Kebesaran Tuhan
"Jadi yang terbanyak itu dari Sukabumi dan Cianjur. Karena di luar wilayah aglomerasi maka kita putar balik," sambungnya.
Puluhan kendaraan juga terjaring di pos penyekatan di GT Bitung, Kabupaten Tangerang kemarin.
Kasatlantas Polres Tangerang Selatan AKP Bayu Marfiando menjelaskan, lebih dari 50 kendaraan yang terindikasi akan mudik diminta putar balik oleh petugas gabungan hingga Kamis Sore.
"Yang diminta putar balik data sementara ini sudah ada lebih dari 50 kendaraan, kami akan cek lagi," ujar Bayu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/5/2021).
Diuraikan Bayu, ada pengendara yang diberhentikan petugas awalnya tidak mengakui hendak mudik.
"Ada yang memang mengaku mau mudik. Tapi ada juga yang alasan kerja, setelah dilihat, terus ditambah lagi barang bawaannya, hampir bisa dipastikan mau mudik," jelasnya.
Salah satu kendaraan yang terjaring di Tol Cikarang adalah satu truk pengangkut sayur yang rupanya juga diisi sejumlah pemudik.
Truk tersebut terjaring razia di kilometer 31 Tol Cikarang arah Cikampek, Kamis dini hari.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo membenarkan bahwa ada tujuh pemudik yang menumpang truk sayuran itu.
Mereka melakukan perjalanan dari arah Bekasi menuju Garut, Jawa Barat.
"Iya itu truk muatan sayur yang digunakan untuk mengangkut pemudik," kata Sambodo saat dikonfirmasi, Kamis.
Baca juga: Tahu Segala Modus, Polda Metro Pastikan Pemudik Tak Akan Lolos
Sebuah video beredar melalui aplikasi pesan WhatsApp yang memperlihatkan sejumlah pekerja pabrik protes karena GT Cikarang Barat ditutup.
Para pekerja itu tampak keluar dari angkutan umum dan berkumpul di tengah jalan tol.
Mereka memprotes penutupan GT Tol Cikarang dan meminta tol dibuka agar para pekerja itu dapat melintas.
"Protes itu karyawan yang mau keluar dari GT Cikarang Barat dari arah Cikampek karena GT Cikarang Barat ditutup agar tidak crossing dengan kendaraan yang kami putar balik," kata Sambodo.
Situasi yang sempat menimbulkan kemacetan itu akhirnya bisa dikendalikan setelah jalan dibuka dan para pekerja diperbolehkan melintas menuju tempat kerja masing-masing.
Petugas pun memberlakukan sistem buka tutup GT Cikarang Barat secara situasional.
"Akan lakukan buka tutup (GT Cikarang Barat)," jelas Sambodo.
(Reporter: Muhammad Isa Bustomi, Kontributor Bogor Ramdhan Triyadi Bempah, Tria Sutrisna, Muhammad Isa Bustomi / Editor: Nursita Sari, Irfan Maullana, Sandro Gatra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.