Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Varian Baru Virus Corona di Tangsel, Menginfeksi Warga yang Tak Bepergian ke Luar Negeri

Kompas.com - 07/05/2021, 10:28 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Pasalnya, kedua pasien positif virus corona asal India itu diketahui tidak bepergian keluar negeri.

Ati mengatakan, kedua pasien infeksi B.1.617 itu diduga tertular dari anggota keluarganya di DKI Jakarta yang sudah terlebih dahulu dinyatakan positif.

"(Diduga) Penularan dari anaknya yang tinggal di Jakarta," jelas Ati.

Adapun saat ini kedua pasien positif terinfeksi varian baru virus corona itu telah sembuh dan telah melewati masa karantina.

Allin mengatakan, keduanya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh dan telah melewati masa karantina.

"Sudah sembuh, sudah selesai karantina. Sekarang (keduanya) di rumah," tegas Allin.

Namun, kondisi kedua penyintas tersebut untuk sementara tetap akan dipantau oleh Satgas Penanganan Covid-19.

Berdasarkan kunjungan terakhir Dinas Kesehatan pada Minggu (2/5/2021) kemarin, dua warga Pondok Jagung tersebut dalam kondisi baik.

Baca juga: Cegah Kerumunan, Pemkot Tangsel Gelar Operasi Pembinaan di Pusat Perbelanjaan

"Saat kami turun hari Minggu (2/5/2021) kemarin ke rumahnya, yang bersangkutan baik-baik saja. Makanya saya pastikan lagi hari ini," kata Allin.

Warga diimbau waspada

Kementerian Kesehatan meminta masyarakat waspada terhadap virus corona varian B.1.1.7 dari Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 dari India dan varian B.1.351 asal Afrika Selatan yang sudah masuk ke Indonesia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian B.1.1.7 sudah dikonfirmasi sebagai varian of concern (VoC) atau perhatian khusus.

WHO menyatakan varian ini harus diwaspadai. Sebab memiliki beberapa karakteristik yang menyebabkan penularan lebih cepat.

"Mempengaruhi tingkat keparahan penyakit dan yang tertular bergejala, lalu jadi berat dalam waktu singkat dan berujung kepada kematian," ujar Nadia dalam konferensi pers, Selasa (4/5/2021).

Kemudian, Nadia menuturkan, varian mutasi ganda B.1.617 sampai saat ini masih menjadi variant of interest (VoI) dari WHO.

"Jadi belum menjadi VoC. Untuk VoI sendiri setidaknya ada enam hingga tujuh yang menjadi perhatian," tutur Nadia.

"Artinya, saat ini B.1.617 masih dilihat apakah memberikan kontribusi yang sama dengan varian lain, misalnya apakah seperti B.1.1.7," jelas Nadia.

Selanjutnya untuk varian B.1.351 yang berasal dari Afrika Selatan diduga menyebabkan penurunan efikasi dari vaksinasi.

"Ada dugaan penurunan efikasi itu terjadi. Akan tetapi, vaksinnya tetap dapat memberikan dampak positif dari penanganan Covid-19," ungkap Nadia.

Oleh sebab itu, Nadia menekankan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia perlu terus ditingkatkan. Tujuannya untuk memberikan perlindungan selama virus Covid-19 bermutasi kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com