Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan dari Kebijakan Larangan Mudik, Maskapai Penerbangan Banting Setir Jadi Angkutan Kargo

Kompas.com - 09/05/2021, 15:55 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Executive General Manager (EGM) Bandara Halim Perdanakusuma Nandang Sukarna mengatakan banyak maskapai yang beralih menjadi angkutan kargo saat larangan mudik Lebaran 6-17 Mei 2021.

Dia berujar kebanyakan maskapai mengalihkan layanan mereka seperti apa yang kini dilakukan oleh beberapa layanan pelayaran Pelni dan sebagainya.

"Ya, hampir sama seperti Pelni dan sebagainya itu, jadi beralih ke kargo," kata Nandang saat dihubungi melalui telepon, Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Sejak Larangan Mudik, Hanya Satu Penerbangan Niaga dari Bandara Halim Perdanakusuma

Nandang mengatakan, sebagian maskapai seperti Sriwijaya Air sudah melakukan manuver pasar sebelum larangan mudik diterapkan.

Layanan di Bandara Halim Perdanakusuma pun kini tidak terlalu banyak mengangkut penumpang. Saat larangan mudik lebaran, penerbangan kargo meningkat dan bisa mencapai 20 penerbangan dalam sehari.

"Sriwijaya itu bisa 5-10 penerbangan kargo sehari, ditambah yang lain bisa sampai 20 penerbangan kargo," ucap dia.

Menurut dia, upaya banting setir maskapai dari angkutan orang ke angkutan barang merupakan upaya bertahan dari kebijakan larangan mudik.

Baca juga: Kerumunan saat Malam Takbiran Dilarang, jika Melanggar Ada Sanksinya

Padahal banyak dari dunia penerbangan yang berharap perekonomian mereka bisa pulih saat puncak arus mudik Lebaran 2021.

"Karena kita baru bangkit dari mode survival, tapi sekarang kembali lagi ke mode survival," ucap Nandang.

Maskapai Lion Air Group merupakan salah satu maskapai yang membuka layanan sewa angkutan kargo di masa larangan mudik.

Corporate Communicationl Strategic Danang Mandala Prihantoro mengatakan Lion Air menawarkan dua layanan yaitu penerbangan sewa atau penumpang tidak berjadwal yang lebih dikenal dengan penerbangan pesawat charter.

Sedangkan strategi kedua adalah penerbangan sewa angkut kargo.

Dia mengatakan kedua layanan tersebut dibuka untuk membantu mempermudah pergerakan orang dan barang sesuai dengan aturan pemerintah pusat.

"Di tengah situasi masa waspada pandemi Covid-19, Lion Air Group senantiasa berupaya dan meningkatkan kinerja secara maksimal sejalan tujuan membantu dan memperlancar pergerakan orang dan barang sesuai kebutuhan," kata dia.

Namun Danang enggan membuka data jumlah penerbangan kargo yang sudah terlaksana dari maskapai berlambang kepala singa itu.

"Untuk data kargo, maaf saya belum bisa memberikan keterangan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com