Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Ini Siasat Pemkot Jakpus Hadapi Lonjakan Pengunjung di Pasar Tanah Abang

Kompas.com - 09/05/2021, 17:42 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma memprediksi, semakin mendekati Lebaran, Pasar Tanah Abang akan semakin banyak didatangi pengunjung.

"Menjelang Lebaran mungkin bisa terjadi potensi kerumunan," kata Dhany seperti dilansir dari TribunJakarta.com, Minggu (9/5/2021).

Untuk mencegah kerumunan tersebut, jajaran Pemkot Jakarta Pusat menyiapkan sejumlah upaya.

Salah satunya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bakal berjaga di luar gedung sebelum pedagang datang selama satu pekan ke depan.

Baca juga: Jelang Lebaran, Pengunjung Padati Pasar Tanah Abang, Ada yang Tak Pakai Masker

"Kemudian, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat mengantisipasi parkir liar biar tidak macet," ucapnya.

"Arus lalu lintasnya kami pecah dan memantau pergerakan orang. Jadi (dengan) strategi ini, kami uraikan kemacetan," tambah Dhany.

Dhany mengeklaim, dia telah memerintahkan jajarannya agar selalu mengingatkan para pedagang dan pengunjung Pasar Tanag Abang untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Para Camat dan Lurah juga ikut terlibat. Minimal mereka melakukan imbauan terhadap pengunjung untuk tetap patuhi protokol Covid-19," paparnya.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengimbau para pedagang Pasar Tanah Abang agar tidak berjualan di atas trotoar jalan untuk mencegah kerumunan masyarakat.

Baca juga: Pasar Tanah Abang Tutup 12-18 Mei, Pengelola: Libur Lebaran dan Perawatan

"Pedagang tidak menutup jalan trotoar, nah itu yang kami harapkan," ucap Arifin.

Selain untuk mencegah kerumunan, lanjut Arifin, pedagang dilarang berjualan di trotoar karena akses pengguna trotoar tidak boleh ditutup.

Menurut Arifin, selama para pedagang di pasar tersebut memenuhi aturan, maka roda perekonomian boleh berjalan.

"Pedagang dan pengunjung bukan cuma dari Jakarta, tapi dari berbagai daerah. Karena situasinya masih Covid-19, maka kami harus kendalikan," tutur Arifin.

"Jadi kami batasi dan semua aktivitas ekonominya agar berjalan, tapi tidak mengabaikan Covid-19 yang masih terjadi di jakarta," lanjut dia.

Sebelumnya, upaya pengawasan protokol kesehatan di Pasar Tanah Abang digencarkan setelah kerumunan pedagang yang terjadi akhir pekan lalu viral di media sosial.

Baca juga: Tak Sampai 5 Menit Posko Satpol PP Dibongkar, Pedagang Langsung Gelar Dagangan di Tanah Abang

Perumda Pasar Jaya mengeklaim telah menyiapkan posko di sejumlah titik di kawasan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara itu sejak Senin lalu.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan bahwa petugas mengatur pembatasan pengunjung hingga maksimal 50 persen dari kapasitas pasar.

Alur masuk-keluar pasar juga diatur supaya mengurai penumpukan di dalam pasar.

"Upaya mengurai kepadatan pengunjung ini agar tidak ada penumpukan pembeli di satu lokasi saja," kata Arief melalui keterangan resmi Perumda Pasar Jaya, Selasa lalu.

"Petugas mengingatkan jika satu lokasi penuh, agar masyarakat tidak berkerumun dan mencari lokasi lainnya mengingat cukup banyak toko menjual produk serupa di kawasan Pasar Tanah Abang," tambahnya.

Dia juga mengemukakan bahwa semua pengunjung diminta untuk mencuci tangan menggunakan sabun, dicek suhu badannya, dan harus selalu mengenakan masker.

Petugas baik yang ada di posko dan di dalam pasar juga akan menggunakan toa untuk mengimbau masyarakat melaksanakan protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com