Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bubarkan Antrean Pengunjung Mal BTM Bogor yang Mengular hingga Jalan

Kompas.com - 09/05/2021, 19:27 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah pusat perbelanjaan baik mal maupun pasar tradisional di Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami kepadatan jelang H-3 Lebaran, Minggu (9/5/2021). Masyarakat berbondong-bondong datang untuk membeli keperluan menyambut Idul Fitri 1442 Hijriah.

Di Mal BTM atau Bogor Trade Mall, kepadatan pengunjung terjadi sejak siang hingga sore. Masyarakat tumpah ruah di dalam mal tersebut untuk membeli baju hingga makanan.

Akibatnya, polisi terpaksa menutup sementara akses masuk Mal BTM. Masyarakat yang hendak masuk dicegat petugas di pintu depan maupun pintu samping.

Sejumlah petugas gabungan TNI-Polri terus berjaga untuk mengantisipasi penumpukan pengunjung di mal itu.

Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor Ingatkan Pengelola Mal Perketat Protokol Kesehatan Jelang Lebaran

Antrean pengunjung pun mengular hingga ke tepi jalan karena akses masuk mal ditutup oleh petugas. Polisi terpaksa harus membubarkan antrean pengunjung agar tak terjadi kerumunan.

"Silahkan bubar, di dalam (mal) sudah penuh. Besok bisa datang lagi," kata salah satu petugas kepada warga yang mengantre.

Risma (30), salah satu SPG di Mal BTM menyebut, kepadatan pengunjung terjadi sejak Minggu siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Dirinya mengatakan, banyak warga yang akhirnya tidak diizinkan masuk karena sudah terlalu penuh di dalam mal.

"Dari siang tadi udah ramai. Orang yang mau masuk harus nunggu dulu sampai pengunjung yang di dalam keluar, jadi giliran," sebutnya.

Baca juga: Ketua DPRD Kota Bogor Sebut Larangan Mudik Lokal Jabodetabek Timbulkan Kebingungan di Masyarakat

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro menyebut, kepolisian akan terus memonitor agar tidak terjadi penumpukan di pusat perbelanjaan.

Ia meminta kepada semua pimpinan di kecamatan Kota Bogor untuk memantau kondisi pusat-pusat perbelanjaan menjelang akhir Ramadan.

“Kami bekerja sama untuk melakukan penutupan-penutupan (akses) untuk sementara waktu apabila dirasakan terlalu padat di dalam area tersebut,” tutur Susatyo.

Tak hanya itu, dia juga mengimbau masyarakat agar berbelanja di pusat perbelanjaan terdekat di wilayahnya agar tidak terjadi penumpukan di satu lokasi.

“Ini merupakan bagian dari upaya untuk menekan mobilitas. Sehingga kami mengimbau manfaatkan pusat perbelanjaan terdekat dari lokasi. Tidak semuanya harus ke tengah kota, karena risiko terpapar Covid-19 bisa meningkat,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com