Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Kalah Jumlah dengan Pemudik, Pos Penyekatan Kedungwaringin Dijebol Ribuan Orang

Kompas.com - 10/05/2021, 09:16 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan, petugas jaga pos Kedungwaringin yang merupakan perbatasan Bekasi-Karawang telah berupaya keras menghalau pemudik.

Namun, mereka kalah mengingat jumlah pemudik yang memaksa untuk menerobos pos penyekatan itu sangatlah banyak dan membuat petugas kewalahan.

Untuk mengantisipasi kejadian yang sama, Hendra mengatakan pihaknya akan menambah jumlah personil jaga.

"Kami akan menambah personil, diharapkan kejadian serupa tidak terjadi," ujarnya, seperti dilansir Wartakotalive.com.

Baca juga: Ribuan Pemudik Pakai Motor Jebol Penyekatan di Kedungwaringin Perbatasan Bekasi-Karawang

Detik-detik ratusan pemudik roda dua terobos pos penyekatan

Video yang memperlihatkan ratusan pemudik berhasil menjebol pos penyekatan Kedungwaringin di jalur Pantura itu viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @tommysetiotomo. Diduga aksi penjebolan terjadi pada Jumat (7/5/2021) kemarin.

"Penyekatan yang dilakukan kepolisian jebol. Sebagian pemudik yang membawa kendaraan roda dua juga melawan arus di Jalur Pantura tadi malam, Jumat (7/5/2021)," tulis akun tersebut.

Sejumlah video lain yang memperlihatkan kesemrawutan di pos jaga Kedungwaringin juga telah beredar di media sosial lain, seperti YouTube.

Baca juga: Fakta Debt Collector Paksa Rampas Mobil yang Dibawa Babinsa, 11 Pelaku Ditangkap, Seorang Diburu

 

Di dekat pos jaga terlihat terjadi kemacetan parah yang didominasi sepeda motor.

Bahkan beberapa pengguna sepeda motor nekat melawan arus untuk melewati pos penyekatan yang dijaga petugas gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan.

Kendaraan mengular kira-kira 5 kilometer dari pos penjagaan. Petugas gabungan yang berjaga tampak kewalahan dengan membludaknya para pemudik.

Mereka meminta pemudik untuk putar balik, tetapi para pemudik menolaknya. Situasi semakin panas karena para pemudik terus memaksa untuk melintasi pos penyekatan itu.

Baca juga: Polisi Tangkap 11 Debt Collector Pengadang Babinsa TNI di Jakarta Utara

Para petugas akhirnya menyerah dan membuka barikade.

Dirlantas Polda Metro Jaya Sambodo Purnomo Yogo akan melakukan penelusuran terlebih dahulu mengenai video yang viral tersebut.

"Saya cek dulu," ujarnya ketika dikonfirmasi, Sabtu (8/5/2021).

(Penulis: Muhammad Azzam/ Editor: Hertanto Soebijoto)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "BREAKING NEWS: Lagi, Ribuan Pemudik Jebol Pos Penyekatan Kedungwaringin Perbatasan Bekasi-Karawang"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com